tak mau lagi ku menunda
datang bersimpuh
December 28, 2008
Untuk Sebuah Rumah
masih kulihat senyum di hatimu
meski dingin diluar sana
membuatku menggigil
dan enggan beranjak
meski dingin diluar sana
membuatku menggigil
dan enggan beranjak
December 25, 2008
Telah Ada
tak perlu repot
merajut hari yang belum tiba
menelusur bayang yang tak tampak
sebab telah kulihat
bintang menari
merajut hari yang belum tiba
menelusur bayang yang tak tampak
sebab telah kulihat
bintang menari
December 18, 2008
Tidur
memejam mata
menutur segala lelah
yang berkarat di raga,
menyelip semai bunga
dalam gelap mimpi
sampai kau tersadar
untuk mengecap kembali
waktu yang berlari
menutur segala lelah
yang berkarat di raga,
menyelip semai bunga
dalam gelap mimpi
sampai kau tersadar
untuk mengecap kembali
waktu yang berlari
December 16, 2008
Escapar
ke rumput hijau
langkahku berlari
menahan sengat angin
bergulung gulung
membaringkan lelah
di bahu awan
beriring tangan
yang menuntunku
menuju ujung gunung
langkahku berlari
menahan sengat angin
bergulung gulung
membaringkan lelah
di bahu awan
beriring tangan
yang menuntunku
menuju ujung gunung
December 15, 2008
Laju
kadang merapat
tiba tiba melesat jauh
lalu terkena angin barat
membuatnya melimbung
bagai tak berdaya
waktunya membuang sauh
menimba kesabaran
kemudian melaju
meminang janji
tiba tiba melesat jauh
lalu terkena angin barat
membuatnya melimbung
bagai tak berdaya
waktunya membuang sauh
menimba kesabaran
kemudian melaju
meminang janji
Musim
genderang masih bertalu
walau tak segemuruh waktu yang lalu
entah apa yang membuatnya begitu
yang jelas aku masih butuh ketekunan
untuk memperoleh sesuatu
setelah menabur segala sesuatu
walau tak segemuruh waktu yang lalu
entah apa yang membuatnya begitu
yang jelas aku masih butuh ketekunan
untuk memperoleh sesuatu
setelah menabur segala sesuatu
December 7, 2008
Kembali
sesaat,
dalam hiruk pikuk hujan
dan gemerisik tanah basah
kembali ku terjaga dalam rindu
tak hirau dingin telah memeluk kemarau
tenggelam dalam tangis langit
terus menunggu kabar dari surga
dalam hiruk pikuk hujan
dan gemerisik tanah basah
kembali ku terjaga dalam rindu
tak hirau dingin telah memeluk kemarau
tenggelam dalam tangis langit
terus menunggu kabar dari surga
November 17, 2008
November 14, 2008
Angan Pagi
angan pagi mulai bertiup
menghamburkan dedaunan rindu
yang berguguran diterpa hari
segera kubingkai dalam doa pagi
agar tak lenyap digerus hujan
menghamburkan dedaunan rindu
yang berguguran diterpa hari
segera kubingkai dalam doa pagi
agar tak lenyap digerus hujan
Lepaskan
gerhanamu masih terpaku
mencoba menyeret dingin diam-diam
padahal harimu sudah berlalu
telah kukebas serupa bayang
lalu terlindas hangat rembulan
mencoba menyeret dingin diam-diam
padahal harimu sudah berlalu
telah kukebas serupa bayang
lalu terlindas hangat rembulan
November 10, 2008
Menanti Kata
kau melayang ringan di udara
lalu terpekur dalam seribu tulisan
sedang ku disini menunggumu
menanti langitmu membuka cakrawala
menyiram kasih di setiap tumbuhan kata
membawa pesan dari surga ku
lalu terpekur dalam seribu tulisan
sedang ku disini menunggumu
menanti langitmu membuka cakrawala
menyiram kasih di setiap tumbuhan kata
membawa pesan dari surga ku
Mencuri Suasana
mari menulis sepenggal rasa
yang berdiang di sudut hari,
tersapu pasang keramaian laku
serta segala upaya menempuh asa
sampai terlupa mencuri suasana
yang berdiang di sudut hari,
tersapu pasang keramaian laku
serta segala upaya menempuh asa
sampai terlupa mencuri suasana
October 31, 2008
Seratus Cara
: Ruang Runding Steven
perlukah mengarung seratus langkah
hanya demi serimbun keindahan
dan jika telah sampai di teduhnya
masihkah kita menerawang pada setapak lain
tak lebih dari menutup mata
lalu berlayar bersama seratus kata
tanpa terganti dengan seribu cara
perlukah mengarung seratus langkah
hanya demi serimbun keindahan
dan jika telah sampai di teduhnya
masihkah kita menerawang pada setapak lain
tak lebih dari menutup mata
lalu berlayar bersama seratus kata
tanpa terganti dengan seribu cara
Takut
tanpa permisi menerobos masuk
menyelam dalam gelap nan pekat
menyeruak dalam setiap nafas
lalu mencengkramnya kuat,
erat
dan lalu gelisah menyapa
seperti tak mau pergi
: untuk sesaat
sampai ku lepas segala takut
dalam jalan panjang yang lapang
menyelam dalam gelap nan pekat
menyeruak dalam setiap nafas
lalu mencengkramnya kuat,
erat
dan lalu gelisah menyapa
seperti tak mau pergi
: untuk sesaat
sampai ku lepas segala takut
dalam jalan panjang yang lapang
October 30, 2008
Romansa
musim yang berganti
berpadu dalam senyum
di sepanjang hari
menata kota dengan
desir yang mengalun
memuatnya dalam keteduhan
dan memberi makna
pada setiap cerita
berpadu dalam senyum
di sepanjang hari
menata kota dengan
desir yang mengalun
memuatnya dalam keteduhan
dan memberi makna
pada setiap cerita
October 28, 2008
Kelu
segenap resahku kelu
terurai dalam serpihan waktu,
melarut di keheningan hati
yang berangsur membiru
untuk menyapa babak baru
terurai dalam serpihan waktu,
melarut di keheningan hati
yang berangsur membiru
untuk menyapa babak baru
October 22, 2008
Ku
: Yoni Tanjones
termenung ku menyusuri selasarku yang sepi
menyantapi ilalang dan perdu diladangku
masih setia bergumul di jembatan titianku
sampai menyadarku
hanya ada aku?
termenung ku menyusuri selasarku yang sepi
menyantapi ilalang dan perdu diladangku
masih setia bergumul di jembatan titianku
sampai menyadarku
hanya ada aku?
Luka
kemana gerangan seluruh luka
yang terbingkai di ruang malam
menatapkan pedihnya di ujung mata
semilir angin telah mengajaknya pergi
terberai dalam tawa yang murni
sekejap melayu tersapu kata
menjelma jawab bagi segala gulana
yang terbingkai di ruang malam
menatapkan pedihnya di ujung mata
semilir angin telah mengajaknya pergi
terberai dalam tawa yang murni
sekejap melayu tersapu kata
menjelma jawab bagi segala gulana
October 18, 2008
Sahabat
bukan kau atau aku
yang jadi penjaga taman hidup
adalah kerabat yang tak malu bertanya
ketika mata kayu beralih membatu
mencongkelnya hingga terlepas resah
mengukirnya menjadi sejarah lampau
tak perlu merangkai tubuhmu
menjadi pagar bagi taman hati
karena pagi akan terus berganti
dan sejenak mentari tergusur pergi
biarkan saja bertumbuh dan bersemayam
saat pintu selalu terbuka seperti semestinya
meniup sejuk bagi hiruk pikuk dunia
membias mentari yang menerobos masuk
yang jadi penjaga taman hidup
adalah kerabat yang tak malu bertanya
ketika mata kayu beralih membatu
mencongkelnya hingga terlepas resah
mengukirnya menjadi sejarah lampau
tak perlu merangkai tubuhmu
menjadi pagar bagi taman hati
karena pagi akan terus berganti
dan sejenak mentari tergusur pergi
biarkan saja bertumbuh dan bersemayam
saat pintu selalu terbuka seperti semestinya
meniup sejuk bagi hiruk pikuk dunia
membias mentari yang menerobos masuk
October 17, 2008
Asa
mengapa musim bak enggan bergegas
masih menuang tiga rasa dalam asa
bila kapankah tulip akan merekah
dan saat ia tersenyum berbinar
siapa akan berada disana
masih menuang tiga rasa dalam asa
bila kapankah tulip akan merekah
dan saat ia tersenyum berbinar
siapa akan berada disana
October 13, 2008
Kapan Datang
: Verliyantina
aku tak pernah bilang
patung membuat ia datang
aku pernah bilang
ragu tak membuat ia datang
apa yang ku bilang
kapan ia datang
aku tak pernah bilang
patung membuat ia datang
aku pernah bilang
ragu tak membuat ia datang
apa yang ku bilang
kapan ia datang
October 12, 2008
Jarang Romantis
: Steven Kurniawan
puisimu jarang romantis
tapi terkadang mengiringku
menyelam dalam telaga kata
terbang melampau dinding rasa
seperti sunyi yang terpendam
di sapaan warna
puisimu jarang romantis
tapi terkadang mengiringku
menyelam dalam telaga kata
terbang melampau dinding rasa
seperti sunyi yang terpendam
di sapaan warna
October 11, 2008
Chiddeqel
mengarus deras di firdaus
melintas masa dan warsa
disisimu ia melihat
memahami juga mendapati
bayang pencarian manusia
demi masa yang belum genap
* chiddeqel adalah sungai yang mengalir daratan timur tengah
melintas masa dan warsa
disisimu ia melihat
memahami juga mendapati
bayang pencarian manusia
demi masa yang belum genap
* chiddeqel adalah sungai yang mengalir daratan timur tengah
October 8, 2008
Badai Jangmi
panas enggan berlalu
meski tersela dirus hujan
teriknya masih saja meraja
tak peduli resah bagi yang dilanda
semoga kau cukup tahu diri
menyingkir dari pulau ini
tanpa perlu menunggu lagi
meski tersela dirus hujan
teriknya masih saja meraja
tak peduli resah bagi yang dilanda
semoga kau cukup tahu diri
menyingkir dari pulau ini
tanpa perlu menunggu lagi
Waktu Kopi
seruput kecil dalam seduhan
mengalir manis pahit rasa
teriring segenap waktu yang bicara
tentang lebih kurang kepribadian
yang tergali sedalam bincang kita
a coffee time with chiLa
mengalir manis pahit rasa
teriring segenap waktu yang bicara
tentang lebih kurang kepribadian
yang tergali sedalam bincang kita
a coffee time with chiLa
October 5, 2008
Berharap Dirimu
nada terangkai menunjuk sebuah pesan
kaukah gerangan didalamnya?
sapa hangatkah yang bergelora?
tak apalah jika ternyata bukan
selalu ada masa dikepungan rindu
kaukah gerangan didalamnya?
sapa hangatkah yang bergelora?
tak apalah jika ternyata bukan
selalu ada masa dikepungan rindu
October 4, 2008
Cari Waktu
mengapa kau sibuk mencari waktumu
mungkin terselip di saku celanamu
, tersembunyi di belakang telingamu
, meleleh di deras keringatmu
ketika ku disini menunggui waktumu
merenungi sebuah janji di arus seribu waktu
mungkin terselip di saku celanamu
, tersembunyi di belakang telingamu
, meleleh di deras keringatmu
ketika ku disini menunggui waktumu
merenungi sebuah janji di arus seribu waktu
Lari Berpacu
ku ingin lari berpacu
menumpah segala rasa
dalam peluh dan lelah
membias waktu berkelebat cepat
hingga kau tiba di masaku
atau ku tiba di masamu?
menumpah segala rasa
dalam peluh dan lelah
membias waktu berkelebat cepat
hingga kau tiba di masaku
atau ku tiba di masamu?
September 30, 2008
Destiny
dibelakang rangkaian hari
diserpihan masa
dipusaran kepuasan
ku telusuri jejakmu
menemukan jalur yang terbuka
setapak yang mengukir destinyku
diserpihan masa
dipusaran kepuasan
ku telusuri jejakmu
menemukan jalur yang terbuka
setapak yang mengukir destinyku
September 27, 2008
September 25, 2008
Membiru
air itu tak meretas
dari hati yang membiru
mendengar kabar salah arti
ingin kubercerita
tentang sisipan hati
yang merindu pada siluet
dari hati yang membiru
mendengar kabar salah arti
ingin kubercerita
tentang sisipan hati
yang merindu pada siluet
Temanku
: AT
maaf adalah setulus kata
terkait pada ujung hati
saat memupuk harap
pada yang tak kau tahu pasti
maaf adalah setulus kata
terkait pada ujung hati
saat memupuk harap
pada yang tak kau tahu pasti
Tarian Pagi
hari masih lelap
ketika kubuka pintu pagi
menepuk semangat yang masih tidur
bersegeralah menari pagi
menyalakan lampu kota
mengayuh laju perahuku
menjarah mahkotaku
ketika kubuka pintu pagi
menepuk semangat yang masih tidur
bersegeralah menari pagi
menyalakan lampu kota
mengayuh laju perahuku
menjarah mahkotaku
September 24, 2008
Terbuai
lelap terayun dalam buaian
tatapan sayu rembulan
seperti sejuk yang menyapa
ketika angin membelai mesra
seperti kusadari kau disini selalu
tatapan sayu rembulan
seperti sejuk yang menyapa
ketika angin membelai mesra
seperti kusadari kau disini selalu
Di Pintumu
bagaimana bisa
kau artikan segala keluh
tak terucap
kau kirimkan setampuk suka
di genggaman
tepat di pintumu
kau artikan segala keluh
tak terucap
kau kirimkan setampuk suka
di genggaman
tepat di pintumu
September 23, 2008
September 22, 2008
Hilang Kembali
melenyap malam dalam nurani
terburu buru pergi tanpa tersadari
ah, ku tak ingin hilang dan kembali
hanya demi saat yang terhilang
sepasti rinduku padamu
sepenuh hati berdiri
tanpa peduli malam
terburu buru pergi tanpa tersadari
ah, ku tak ingin hilang dan kembali
hanya demi saat yang terhilang
sepasti rinduku padamu
sepenuh hati berdiri
tanpa peduli malam
September 18, 2008
Masa Depan
dimana dirimu
bersembunyi diantara masa
atau bayang imaji
semua mengejarmu
tanpa tahu dimana
kau akan menyapa
nyata bagiku
kau berdiang disini
dalam genggam erat tangan
tak perlu menunggu
hari esok
untuk hari ini
bersembunyi diantara masa
atau bayang imaji
semua mengejarmu
tanpa tahu dimana
kau akan menyapa
nyata bagiku
kau berdiang disini
dalam genggam erat tangan
tak perlu menunggu
hari esok
untuk hari ini
September 9, 2008
Selubung
bukan maksudku
meragukan sapamu yang hangat
menanyakan diammu yang sepi
tak juga terlalu berarti
hanya tergelitik tanya
apa yang tersembunyi
di balik tirai persahabatan kalian
meragukan sapamu yang hangat
menanyakan diammu yang sepi
tak juga terlalu berarti
hanya tergelitik tanya
apa yang tersembunyi
di balik tirai persahabatan kalian
Senyum Tengah Hari
diantara angin yang menyeru
aku menatapmu
tetap saja kutemukan
seterang bintang di matamu
membuatku manis tersenyum
di tengah hari
penuh arti
aku menatapmu
tetap saja kutemukan
seterang bintang di matamu
membuatku manis tersenyum
di tengah hari
penuh arti
September 3, 2008
Silih Musim
dan langit merubah warnanya
merah hijau kelabu
hingga hitam biru merona
sampai kita terbangun
dari seribu ragu yang melanda
lalu tersenyumlah kita
kepada semi bunga
di taman masa
merah hijau kelabu
hingga hitam biru merona
sampai kita terbangun
dari seribu ragu yang melanda
lalu tersenyumlah kita
kepada semi bunga
di taman masa
August 27, 2008
Lemari Tua
menimbun warna dalam sesak
menumpuk kenang tak berarti
tiba saatmu menghela napas
mengosong diri
menyongsong warna baru
menumpuk kenang tak berarti
tiba saatmu menghela napas
mengosong diri
menyongsong warna baru
August 23, 2008
August 22, 2008
Puasa
bulan masih bulat
saat dunia mulai melambat
bersama langkah yang terasa berat
masa ini baru tiba
menahan segala rasa
merasai lapar segala suasana
saat dunia mulai melambat
bersama langkah yang terasa berat
masa ini baru tiba
menahan segala rasa
merasai lapar segala suasana
August 6, 2008
Pesta Bintang
pesta telah usai
berisik bangku kembali dilipat
beriring letih bertalu-talu
pulang membawa cerita
juga hati yang tersimpan rapi
bagi beribu raut kehidupan
yang singgah di pesta ini
kamulah yang terkasih
di mata sang kekasih
berisik bangku kembali dilipat
beriring letih bertalu-talu
pulang membawa cerita
juga hati yang tersimpan rapi
bagi beribu raut kehidupan
yang singgah di pesta ini
kamulah yang terkasih
di mata sang kekasih
July 30, 2008
Cerita Tentang Kita
jika laut bergelora hangat
aku ingin menyelam ke sela hatimu
bercerita tentang langkah matahari
menyambut bulan di ujung langit
dan di temaram danau bulan
kita bercanda tentang burung gereja
yang meriuh di ranting beringin
beriring bersama langkah kaki
aku ingin menyelam ke sela hatimu
bercerita tentang langkah matahari
menyambut bulan di ujung langit
dan di temaram danau bulan
kita bercanda tentang burung gereja
yang meriuh di ranting beringin
beriring bersama langkah kaki
July 29, 2008
July 28, 2008
Hati Hati
: Theo Guardian Man
seribu panah tersembur
meluncur tajam dalam deru
menggelayut pada angin malam
benteng tak pernah ku rangkai
menahan serangan segala rupa
bersemayam dalam kerendahan
seribu panah tersembur
meluncur tajam dalam deru
menggelayut pada angin malam
benteng tak pernah ku rangkai
menahan serangan segala rupa
bersemayam dalam kerendahan
July 27, 2008
Menutup Pintu
masih
tercenung memandang
tamu tak diundang bergegas
memudar bersama bayang
segeralah
ia menutup pintu
benteng dari segala luka
yang datang menyergap
tercenung memandang
tamu tak diundang bergegas
memudar bersama bayang
segeralah
ia menutup pintu
benteng dari segala luka
yang datang menyergap
July 20, 2008
Atau
ingin kupeluk sekuntum bintang
yang kau bawa dalam rinai asamu
ingin ku kemas dalam peti abu
bersama lelah yang mendera
yang kau bawa dalam rinai asamu
ingin ku kemas dalam peti abu
bersama lelah yang mendera
July 17, 2008
July 13, 2008
Perjumpaan Kedua
: Tjendiana
tersenyumlah senja
saat ku berjabat denganmu
membaca jelujur lekuk telapakmu
bersua dengan cahaya kemurahanmu
bersentuhan dengan hatimu yang merunduk
tersenyumlah senja
saat ku berjabat denganmu
membaca jelujur lekuk telapakmu
bersua dengan cahaya kemurahanmu
bersentuhan dengan hatimu yang merunduk
July 9, 2008
Bolehkah Aku Meminta
mereka tiba dan berlalu
tanpa peduli rasa
yang tertinggal
dalam hati
bolehkah aku meminta
: jangan lalu sesukamu
tanpa peduli rasa
yang tertinggal
dalam hati
bolehkah aku meminta
: jangan lalu sesukamu
July 3, 2008
Dan Kau pun Tersenyum
pernah
ku melihatmu
tanpa benar menatapmu
masih
terasa asing di jiwa
seperti sepi
kini
ku menatapmu lekat
tanpa mau lepas
dan
kau pun tersenyum
kepadaku
ku melihatmu
tanpa benar menatapmu
masih
terasa asing di jiwa
seperti sepi
kini
ku menatapmu lekat
tanpa mau lepas
dan
kau pun tersenyum
kepadaku
July 1, 2008
NACO (No Action Cry Only)
: the blue blur man
lelah ku membaca
sedih tak berujung
tangis tak reda
sunyi tak bertepi
muak ku menatapmu
menangisi jiwa
menuding dunia
mengusik ku
lelah ku membaca
sedih tak berujung
tangis tak reda
sunyi tak bertepi
muak ku menatapmu
menangisi jiwa
menuding dunia
mengusik ku
June 30, 2008
June 27, 2008
It's A Rain
di sela masa kau hadir
menabur jejak di jalan bumi
membentuk rona sejuk di mata hati
dan akupun melukis senyum
menyambutmu
menabur jejak di jalan bumi
membentuk rona sejuk di mata hati
dan akupun melukis senyum
menyambutmu
June 26, 2008
Putih Hitam Coklat
sebungkus coklat
di antara denting piano
dan menarilah di tengah hari
bersama rasa yang tak mau pergi
-------
Makasih ya Ted ^_^
di antara denting piano
dan menarilah di tengah hari
bersama rasa yang tak mau pergi
-------
Makasih ya Ted ^_^
June 25, 2008
Mencekam
gemuruh di dada
bagai palu bertalu-talu
merenggut segala rasa
beradu menusuk jiwa
berlomba merebut asa
aku berdiri mengusir pekat
di tengah malam kalut
dengan perisai terpasang
dan pedang tergenggam
untuk sebuah kemenangan
bagai palu bertalu-talu
merenggut segala rasa
beradu menusuk jiwa
berlomba merebut asa
aku berdiri mengusir pekat
di tengah malam kalut
dengan perisai terpasang
dan pedang tergenggam
untuk sebuah kemenangan
June 24, 2008
Gadis Pembawa Berita
: Fani Marlina
apa kabar berita baru
seperti biasa kau sapa matahari
seperti tak lupa bertukar sapa kepada burung
sang burung sedang puasa berkicau
mendadak kelu di ujung paruh
menunggu teduh di taman jiwa
-------
miss you sis..
cepat sembuh ya ^_^
apa kabar berita baru
seperti biasa kau sapa matahari
seperti tak lupa bertukar sapa kepada burung
sang burung sedang puasa berkicau
mendadak kelu di ujung paruh
menunggu teduh di taman jiwa
-------
miss you sis..
cepat sembuh ya ^_^
Damai
terasa dekat, begitu merapat
mendapati mu disisi ku
kembali terulang sungguh
cintamu tak mau gagal untukku
----------
thanks for the love, that never fail
mendapati mu disisi ku
kembali terulang sungguh
cintamu tak mau gagal untukku
----------
thanks for the love, that never fail
June 20, 2008
June 19, 2008
Langit Hari Ini
hari ini bukanlah kemarin
sekejap saja langit merona
tak lagi kelabu berdiri kaku
mendadak hujan terjatuh ringan
mengalun manis bersama sinar sang bulan
kemudian berlomba menyemai kebun hati
aku pun tersenyum
kepada langit hari
sekejap saja langit merona
tak lagi kelabu berdiri kaku
mendadak hujan terjatuh ringan
mengalun manis bersama sinar sang bulan
kemudian berlomba menyemai kebun hati
aku pun tersenyum
kepada langit hari
Masih
masih menunggumu di tepi hari
pun bergeming dilanda derap hari
-------
“I’m waiting for u, Line”
pun bergeming dilanda derap hari
-------
“I’m waiting for u, Line”
June 18, 2008
Cinta Sejati
Aku mencintaimu
lalu kau bertanya, kenapa?
karena
aku menyimpanmu di hatiku
Aku mencintaimu
sekali lagi kau bertanya, kenapa?
karena
aku tak kan lupa mengingatmu
Aku memberi berkatku untukmu
kembali kau bertanya, kenapa?
karena
hanya yang terbaik yang kuinginkan untukmu
Aku mencintaimu
dan kalau kau bertanya, kenapa?
karena
tak pernah bisa aku tak mencintaimu
lalu kau bertanya, kenapa?
karena
aku menyimpanmu di hatiku
Aku mencintaimu
sekali lagi kau bertanya, kenapa?
karena
aku tak kan lupa mengingatmu
Aku memberi berkatku untukmu
kembali kau bertanya, kenapa?
karena
hanya yang terbaik yang kuinginkan untukmu
Aku mencintaimu
dan kalau kau bertanya, kenapa?
karena
tak pernah bisa aku tak mencintaimu
Masih Malam
bulan di langit seperti penjaga
melindungi malam dari seribu pencuri
tak pernah lelah bersinar teduh
demi sebuah janji yang tak pernah berlalu
melindungi malam dari seribu pencuri
tak pernah lelah bersinar teduh
demi sebuah janji yang tak pernah berlalu
Kesan
: Teddy SLW
1/
di tengah air dan batu
terulur
menopang
2/
di sudut jalan
menunggu
sebuah pintu
3/
di pinggir malam
berburu
kursi
-------
Thank you for your help
really appreciate it ^_^
1/
di tengah air dan batu
terulur
menopang
2/
di sudut jalan
menunggu
sebuah pintu
3/
di pinggir malam
berburu
kursi
-------
Thank you for your help
really appreciate it ^_^
June 4, 2008
Surat Cinta
lebih sekedar kata
berkata tentang segenap cinta
bersemayam di ruang hati
bergelora di langkah kaki
berkata tentang segenap cinta
bersemayam di ruang hati
bergelora di langkah kaki
May 29, 2008
Memulih
tutur kata tak lagi mampu
membaca diri setiap ku jatuh
dalam dekap hadirmu
asaku kembali memulih
seiras kata tanpa terpahami
hanya seruan menggali jiwa
bertepi pada rindu selalu
di sisimu
membaca diri setiap ku jatuh
dalam dekap hadirmu
asaku kembali memulih
seiras kata tanpa terpahami
hanya seruan menggali jiwa
bertepi pada rindu selalu
di sisimu
May 27, 2008
Tetap Saja
luka itu tertoreh tanpa kau mau
tetap saja terasa sakit
padahal perih itu telah mengenalmu
masih saja kau berikan padaku
padahal hutan ketakutanku telah kau jelajahi
tak kucoba melempar salah untukmu
hanya berkata, cepatlah sembuh hatiku
melelehlah dari dingin yang ngilu
-------
8127-818
tetap saja terasa sakit
padahal perih itu telah mengenalmu
masih saja kau berikan padaku
padahal hutan ketakutanku telah kau jelajahi
tak kucoba melempar salah untukmu
hanya berkata, cepatlah sembuh hatiku
melelehlah dari dingin yang ngilu
-------
8127-818
May 25, 2008
Selamat Pagi
pagi masih malu melawan kelam
tak perlu ku bersilang sedan
ini hari baru terlahir bersama takdir
menyapa manis bersama cahaya
melonjak riang bersama citamu dalamku
tak perlu ku bersilang sedan
ini hari baru terlahir bersama takdir
menyapa manis bersama cahaya
melonjak riang bersama citamu dalamku
May 24, 2008
Aaaaaaaaaaa
ku membebas semua rasa
melepas setiap gundah
membaur bersama angin
yang terbang lalu
lalu lupa akan gundah
melepas setiap gundah
membaur bersama angin
yang terbang lalu
lalu lupa akan gundah
Berkaca pada Hati
aku tak lepas dari kebingungan
menjeratku dalam rupa kebimbangan
tak tahu pasti apa yang kau mau
terlalu sembunyi rasamu dariku
hanya sebuah pesan dari temanmu
yang tak kumengerti gerangan tujuan
mengapa kau tak berani berarti
berkata dan menjadi berani
tak lagi bergelut dengan ragumu
menjeratku dalam rupa kebimbangan
tak tahu pasti apa yang kau mau
terlalu sembunyi rasamu dariku
hanya sebuah pesan dari temanmu
yang tak kumengerti gerangan tujuan
mengapa kau tak berani berarti
berkata dan menjadi berani
tak lagi bergelut dengan ragumu
May 22, 2008
Mungkin
tak tampak jelas rasa yang terbaca
seperti kabut sore tersamar
turun mengaburkan mata
menyelaput seluruh tubuh
lalu kubaca itu sebagai
:rindu
mungkin,
entahlah,
seperti kabut sore tersamar
turun mengaburkan mata
menyelaput seluruh tubuh
lalu kubaca itu sebagai
:rindu
mungkin,
entahlah,
May 9, 2008
Kamu Seperti Penari Trapeze
bergelayut ringan di ruangku
berkelebat melewati sisi-sisi renungku
sayang, tak terlalu kunikmati
seiring ingin ku sudahi pertunjukanmu
berharap tak pernah masuki arenamu
bukankah aku telah usai menontonmu
seperti katamu, cintamu tak cukup. Jadi,
perlu apa lagi aku menonton akrobatmu
jika si penari menari tanpa cinta
apa gerangan membuatmu bergelayut
lagi seakan ingin menari kembali
membuat hatiku tak henti berpikir
entah sesuatu menahanku, ingin berlari
kepada pertunjukan lain, penari lain mungkin
berkelebat melewati sisi-sisi renungku
sayang, tak terlalu kunikmati
seiring ingin ku sudahi pertunjukanmu
berharap tak pernah masuki arenamu
bukankah aku telah usai menontonmu
seperti katamu, cintamu tak cukup. Jadi,
perlu apa lagi aku menonton akrobatmu
jika si penari menari tanpa cinta
apa gerangan membuatmu bergelayut
lagi seakan ingin menari kembali
membuat hatiku tak henti berpikir
entah sesuatu menahanku, ingin berlari
kepada pertunjukan lain, penari lain mungkin
May 8, 2008
Celoteh di Atas Loteng
kau dan aku terduduk di atas loteng
tempat kita melepas lelah
masih berceloteh seputar irama hidup
kadang terkekeh mentertawakan kepedihan
juga keriangan, tak lupa kehebohan
kau dan aku tak henti berceloteh di atas loteng
menguap melawan segenap kantuk
menghimpun suka dalam pengharapan,
yang tak biasa
tempat kita melepas lelah
masih berceloteh seputar irama hidup
kadang terkekeh mentertawakan kepedihan
juga keriangan, tak lupa kehebohan
kau dan aku tak henti berceloteh di atas loteng
menguap melawan segenap kantuk
menghimpun suka dalam pengharapan,
yang tak biasa
May 4, 2008
Waktu Hujan Jatuh di Akhir Minggu
membawa luruh duka di curahan air matanya
menggenang di sudut tanah kehidupan
yang kau tampung dalam genggam tanganmu
lalu kulihat diriku dalam segenggam air mata
masih di telapak tanganmu
dan selalu saja di senyum damaimu
menggenang di sudut tanah kehidupan
yang kau tampung dalam genggam tanganmu
lalu kulihat diriku dalam segenggam air mata
masih di telapak tanganmu
dan selalu saja di senyum damaimu
Atas Nama Apa
kau lakukan
setiap tikaman di ulu hati
bertarung tanpa nama
bagai pahlawan salah kaprah
kau katakan
kasih adalah munafik
mengatur setiap laku
hanya seperti yang kau mau
tak semestinya
kau melebur bersama badai
lalu menjadi terlalu pengecut
setiap tikaman di ulu hati
bertarung tanpa nama
bagai pahlawan salah kaprah
kau katakan
kasih adalah munafik
mengatur setiap laku
hanya seperti yang kau mau
tak semestinya
kau melebur bersama badai
lalu menjadi terlalu pengecut
April 28, 2008
Penyemai Badai
: Z
dari rahim manakah lahirnya badai di hatimu
berkecamuk begitu rupa seperti buta
citamukah serupa perupa bumi?
biarkan saja bunga bersemi disemai embun
atau hujan luruh di tepi cakrawala
berguguran di mata bahu, mengikis segala luka
yang masih tersisa di lengan baju
-------
still loving you, bro
dari rahim manakah lahirnya badai di hatimu
berkecamuk begitu rupa seperti buta
citamukah serupa perupa bumi?
biarkan saja bunga bersemi disemai embun
atau hujan luruh di tepi cakrawala
berguguran di mata bahu, mengikis segala luka
yang masih tersisa di lengan baju
-------
still loving you, bro
April 16, 2008
Braga
(a walk to remember)
belum lama aku berjalan di ragamu
menyusuri semata langkahmu
menatap derai hujan yang tak mau reda
malam ini aku bersilang di tepimu
mengintip kerlip sinar matamu
menyeruput segelas kemabukan di malammu
ah, pilarmu masih saja sendu berdiri
menyimpan cerita dari abad yang berlalu
mencipta detak nadi yang tak kunjung lalu
lalu entah kapan kau mulai...
menawanku
belum lama aku berjalan di ragamu
menyusuri semata langkahmu
menatap derai hujan yang tak mau reda
malam ini aku bersilang di tepimu
mengintip kerlip sinar matamu
menyeruput segelas kemabukan di malammu
ah, pilarmu masih saja sendu berdiri
menyimpan cerita dari abad yang berlalu
mencipta detak nadi yang tak kunjung lalu
lalu entah kapan kau mulai...
menawanku
April 9, 2008
Terlepas
hanya bersama sederet kata
berbalut kuasa
hanya bersama setitik keyakinan
berselimut kasih
mampu melepas luruh helaian gundah
yang bersemayam pada dasar hari
membawa senyum pelangi
di setiap tarikan nafas
berbalut kuasa
hanya bersama setitik keyakinan
berselimut kasih
mampu melepas luruh helaian gundah
yang bersemayam pada dasar hari
membawa senyum pelangi
di setiap tarikan nafas
Melodi Galau
irama hati mengalun galau
tak jelas nada yang terlantun
tak seperti membaca partitur
melodi berdenting tak menentu
sementara tangga nada bersembunyi
di dasar palung jiwa
melodi sendukah, melodi riangkah
kudengar saja setiap bait yang mengalir
tak jelas nada yang terlantun
tak seperti membaca partitur
melodi berdenting tak menentu
sementara tangga nada bersembunyi
di dasar palung jiwa
melodi sendukah, melodi riangkah
kudengar saja setiap bait yang mengalir
April 4, 2008
Kaki Lelaki
jejak jejak kakimu terpampang jelas
tak butuh diselimuti pun tak sanggup berubah wujud
setiap langkah adalah penanda kehidupan
langkah mendaki bahkan menukik lepas
di ambang bayang-bayang senja
langkahmu tak jua terhalang
setia menapak berani
melangkah berteman makna
-------
i'm proud of you Dad
you never give up on life
tak butuh diselimuti pun tak sanggup berubah wujud
setiap langkah adalah penanda kehidupan
langkah mendaki bahkan menukik lepas
di ambang bayang-bayang senja
langkahmu tak jua terhalang
setia menapak berani
melangkah berteman makna
-------
i'm proud of you Dad
you never give up on life
Mata Hati
Ribuan kali kau menungguku
membentang lengan di jalan itu
Ribuan cinta mengalir dari hatimu
memeluk tangis yang meluruh
Ribuan putaran arus masa
tak lagi menggerus hasratku
merebah hati di kalbumu
membentang lengan di jalan itu
Ribuan cinta mengalir dari hatimu
memeluk tangis yang meluruh
Ribuan putaran arus masa
tak lagi menggerus hasratku
merebah hati di kalbumu
Sejenak Saja
Sejenak aku menjauhkan langkah
berpaling dari sinar wajahmu,
meski tak sepenuh jiwa
Sejenak itu telah membaca kembali sadarku
tak ada rasa dapat melibas hadirmu
di relung napasku
berpaling dari sinar wajahmu,
meski tak sepenuh jiwa
Sejenak itu telah membaca kembali sadarku
tak ada rasa dapat melibas hadirmu
di relung napasku
April 3, 2008
Merekat Asa
masih
meresapi hari dalam selangit asa
yang tak pernah hilang
yang tak pernah sembunyi
yang selalu ada
meresapi hari dalam selangit asa
yang tak pernah hilang
yang tak pernah sembunyi
yang selalu ada
Sendiri
bercerita tentang deru tawa dan ceria
merajut kata dalam celoteh masa
selalu saja
aku tak pernah sendiri berdiri
merajut kata dalam celoteh masa
selalu saja
aku tak pernah sendiri berdiri
March 31, 2008
Menanti
masih lalu lalang sosok sosok di sudut mata
membawa ribuan cerita di sorot rautnya
masih menanti waktunya tiba
janji temu santap pada lengan malam
membawa ribuan cerita di sorot rautnya
masih menanti waktunya tiba
janji temu santap pada lengan malam
March 29, 2008
Menyongsong Mentari
sepertinya aku tak lagi takut kepadamu
tak perlu bersembunyi di balik teduh
berlindung dari tatap tajammu
sepertinya aku mau bersahabat denganmu
melepas hari di tengah koral gading dan ikan baring
meski terkadang sebaris kata masih mengusikku
alergi sinar matahari
tak perlu bersembunyi di balik teduh
berlindung dari tatap tajammu
sepertinya aku mau bersahabat denganmu
melepas hari di tengah koral gading dan ikan baring
meski terkadang sebaris kata masih mengusikku
alergi sinar matahari
Kemarin
kemarin bukanlah hari ini
berlalu memudar seiring bayangan
berpaling padamu hanya sebingkai nostalgia
berlaksa cerita terbaring lelap disana
menguntai senyum terlarut dalam suasana
berlalu memudar seiring bayangan
berpaling padamu hanya sebingkai nostalgia
berlaksa cerita terbaring lelap disana
menguntai senyum terlarut dalam suasana
March 23, 2008
Dermaga Hari
menatap rindumu
adalah cinta yang tak berujung
kemana aku dapat berpaling
jika rindu setia mengalun
lagi ku menatap hatimu
senyummu tak lekang mengembang
merangkai dendang hari mengalir indah
adalah cinta yang tak berujung
kemana aku dapat berpaling
jika rindu setia mengalun
lagi ku menatap hatimu
senyummu tak lekang mengembang
merangkai dendang hari mengalir indah
March 18, 2008
Aku Bukan Lilin
camkan itu!
tak seperti yang kau kira
luluh seiring nyala meletup
membekukan lelehan penanda luka
semakin redup ditemani bayang bayang
hanya bersinar bagi seorang bocah
mungkin berlatih membaca
mungkin meraih cita nya
aku adalah terang
bukan sekedar remang remang
tak seperti yang kau kira
luluh seiring nyala meletup
membekukan lelehan penanda luka
semakin redup ditemani bayang bayang
hanya bersinar bagi seorang bocah
mungkin berlatih membaca
mungkin meraih cita nya
aku adalah terang
bukan sekedar remang remang
Ketika Malam Tiba
serpihan atmosfir mu
tak kan pernah surutkan detak ku
bahkan sejuta tetes gelap mu
tak kan mungkin menangkup nyala ku
sang penakluk menolak takut
membalik gelap di sekujur penjuru
mengundang cahaya memusat terang
tak kan pernah surutkan detak ku
bahkan sejuta tetes gelap mu
tak kan mungkin menangkup nyala ku
sang penakluk menolak takut
membalik gelap di sekujur penjuru
mengundang cahaya memusat terang
Satu Hari Menjelang
selalu hadirkan asa tak terhilang
menuai sukacita, bertumpu pada keyakinan
di tepi ufuk kelahiran mentari
kujelang sebuah hari bersama mimpi
menuai sukacita, bertumpu pada keyakinan
di tepi ufuk kelahiran mentari
kujelang sebuah hari bersama mimpi
Sebuah Nama
seperti tak berarti
hanya kebetulan yang terlintas
menjelma sapa yang melekat
ternyata kebetulan cuma istilah
selalu hadir alasan menuju makna
juga sebuah tujuan memahat citra
Caroline Christian
wanita kuat yang lemah lembut
penuh suka cita sebagai pengikut
Kristus
jadilah seperti namanya
hanya kebetulan yang terlintas
menjelma sapa yang melekat
ternyata kebetulan cuma istilah
selalu hadir alasan menuju makna
juga sebuah tujuan memahat citra
Caroline Christian
wanita kuat yang lemah lembut
penuh suka cita sebagai pengikut
Kristus
jadilah seperti namanya
Kambing Hitam
diantara
kambing burik,
kambing sipit,
kambing lucu,
kambing pincang,
kambing kabur
kenapa manusia harus butuh kambing hitam?
kambing burik,
kambing sipit,
kambing lucu,
kambing pincang,
kambing kabur
kenapa manusia harus butuh kambing hitam?
Pada (Yang tak Pernah Salah)
pada matahari yang tak lupa
bersinar
pada bulan yang setia
penuh damai
pada hati yang penuh
cinta
kulabuh harapanku
bersinar
pada bulan yang setia
penuh damai
pada hati yang penuh
cinta
kulabuh harapanku
Setengah Kebangkitan
Kenapa mesti setengah setengah
Kita buat menjadi penuh!
Tanpa bertuju mengangkat angkuh
Tanduk kepala
-------
sesaat berbincang bersama
seorang kakak: Simon Irianto
Kita buat menjadi penuh!
Tanpa bertuju mengangkat angkuh
Tanduk kepala
-------
sesaat berbincang bersama
seorang kakak: Simon Irianto
Buat Apa
Bukan artinya aku tak ingin kaya
Buat apa harta bertebaran tanpa pernah habis kau pakai
Pula tak bisa memaksa bahagia untuk menetap di kalbumu
Bukan artinya aku ingin miskin
Hidup menderita merana dan selalu terhina
Memenuhi hari dengan kesusahan juga menyusahkan
Cukuplah untuk diri menjadi tak berkekurangan
Memeluk bahagia dalam hari-hariku
Tersenyum kau mengusikku, menyalakan bara api di relungku
“Tak cukup!” kau bilang
“Kamu perlu menjadi lebih dari sekedar kaya untuk dirimu”
Buat apa? “Banyak!”
“Membuka mata terkatup lalu menyemai lebih banyak ladang,
kemudian menabur benih mimpi di setiap hati”
Ide bagus!
Buat apa harta bertebaran tanpa pernah habis kau pakai
Pula tak bisa memaksa bahagia untuk menetap di kalbumu
Bukan artinya aku ingin miskin
Hidup menderita merana dan selalu terhina
Memenuhi hari dengan kesusahan juga menyusahkan
Cukuplah untuk diri menjadi tak berkekurangan
Memeluk bahagia dalam hari-hariku
Tersenyum kau mengusikku, menyalakan bara api di relungku
“Tak cukup!” kau bilang
“Kamu perlu menjadi lebih dari sekedar kaya untuk dirimu”
Buat apa? “Banyak!”
“Membuka mata terkatup lalu menyemai lebih banyak ladang,
kemudian menabur benih mimpi di setiap hati”
Ide bagus!
Takut dan Ketakutan
bayang-bayang kadang membelengguku
mencengkram sekuat predator pemangsa
menarikku keluar dari jalan setapak yang harus kulalui
seperti hantu yang membuatku terseok tak pasti
klik!
jari-jari yang berjentik meronakan merah di pipi
tersadar dari hipnotis diri yang terlalu lama
kusadari jalan tak harus kulalui begitu
aku bisa berlari mengejar matahari
tak butuh peduli seberapa kuat kakiku mengayuh langkah
sejauh mana aku bisa, hanyalah bergantung pada kekuatan hati
selalu ada batas yang bisa diterobos
dan tak perlu lagi ketakutan itu
mencengkram sekuat predator pemangsa
menarikku keluar dari jalan setapak yang harus kulalui
seperti hantu yang membuatku terseok tak pasti
klik!
jari-jari yang berjentik meronakan merah di pipi
tersadar dari hipnotis diri yang terlalu lama
kusadari jalan tak harus kulalui begitu
aku bisa berlari mengejar matahari
tak butuh peduli seberapa kuat kakiku mengayuh langkah
sejauh mana aku bisa, hanyalah bergantung pada kekuatan hati
selalu ada batas yang bisa diterobos
dan tak perlu lagi ketakutan itu
March 13, 2008
Merasuk
menusuk begitu dalam
memisahkan sendi-sendi dan sumsum
begitulah caramu
membuat jurang perbedaan
antara pikiran dan ketetapan hati
antara kematian dan kekekalan
lalu menabuh genderang sukacita
di hariku
memisahkan sendi-sendi dan sumsum
begitulah caramu
membuat jurang perbedaan
antara pikiran dan ketetapan hati
antara kematian dan kekekalan
lalu menabuh genderang sukacita
di hariku
Hari
kamu seperti berkejaran di kepalaku
kadang melenggang santai
tak jarang berlari sekuat kau bisa
kau tahu...
aku selalu menyukaimu
kadang melenggang santai
tak jarang berlari sekuat kau bisa
kau tahu...
aku selalu menyukaimu
March 4, 2008
Rumput Hijau
Terbaring beralas rerumputan hijau
Memecah seribu gelombang amarah
Membawa terbang berjuta memori mimpi
menempelnya pada setiap gumpal awan putih
Terbaring disini aku menanti tatapmu
Mengundang pagi kembali bersemi
Memecah seribu gelombang amarah
Membawa terbang berjuta memori mimpi
menempelnya pada setiap gumpal awan putih
Terbaring disini aku menanti tatapmu
Mengundang pagi kembali bersemi
February 28, 2008
Pelompat Tembok
tembok disana memancang angkuh
mengisolasi ruang diri dalam sunyi
terkungkung dibatas ketakutan
langkah pertama, memandangi tembok
kedua, mengumpulkan keyakinan
menghadapi keraguan, adalah ketiga
kemudian, melompat!
Horey! Lompatan kemenangan!
didapati diri tanpa batas, sanggup menantang dunia
mengisolasi ruang diri dalam sunyi
terkungkung dibatas ketakutan
langkah pertama, memandangi tembok
kedua, mengumpulkan keyakinan
menghadapi keraguan, adalah ketiga
kemudian, melompat!
Horey! Lompatan kemenangan!
didapati diri tanpa batas, sanggup menantang dunia
February 27, 2008
February 25, 2008
Pelajaran Hati
Seragam putih merah, putih biru, putih abu
Masuk pukul tujuh hingga lonceng membawamu kembali
Berjejal tugas masih menanti di bilik
Satuan kredit semester terus mengejar
Bertemu pengajar berkaus putih celana jeans biru
Memuncak saat toga membalut tubuh
Ternyata…
Belajar sekian tahun tak membuatmu pandai
Membaca hatiku
Hari Baru
Langit biru menggelora diri,
ditangan maestro mentari menari oranye
Meresapi hari dalam buaian warna,
tersenyum aku memicingkan mata
Langit baru terbentang luas
ditangan maestro mentari menari oranye
Meresapi hari dalam buaian warna,
tersenyum aku memicingkan mata
Langit baru terbentang luas
Percakapan Minggu
Kembali aku berbincang, bukan untuk kembali
Menegas posisi hati, dimana aku berdiri
Kemarin adalah berlalu, tak butuh kusesali
Pun tak rindu terulangi
Entah yang kau tangkap dari peduliku
Jelas aku tak berminat menunggumu
Maafku, kasihku, dukunganku, terpatri tulus
Bagi mu sahabat tak lebih
Menegas posisi hati, dimana aku berdiri
Kemarin adalah berlalu, tak butuh kusesali
Pun tak rindu terulangi
Entah yang kau tangkap dari peduliku
Jelas aku tak berminat menunggumu
Maafku, kasihku, dukunganku, terpatri tulus
Bagi mu sahabat tak lebih
February 23, 2008
Sudahlah
pergilah dari hariku
kau tak bisa bayangi langkahku
tak kan sanggup tahan lajuku
buat apa kau setia mengusik
menelusupi jeda diskusi solusi
melintas seolah pariwara media
pergilah dari hidupku
kecuali kau punya alasan
untuk berdiang di masa ku
kau tak bisa bayangi langkahku
tak kan sanggup tahan lajuku
buat apa kau setia mengusik
menelusupi jeda diskusi solusi
melintas seolah pariwara media
pergilah dari hidupku
kecuali kau punya alasan
untuk berdiang di masa ku
February 22, 2008
Telepon
:Efan Tanmas
kembali kau bersuara
terdengar cakap dari tepi pulau
berceloteh ringan
berdehem berulang
tertawa riuh
pelipur di akhir malam
kembali kau bersuara
terdengar cakap dari tepi pulau
berceloteh ringan
berdehem berulang
tertawa riuh
pelipur di akhir malam
Pahlawan Generasi
: GA crew
membawa bendera cinta kau menapak
bergerilya di sudut persimpangan
tak jarang dingin menyurutkan semangat
ketika tindakan tak lagi berarti
kau berlutut menangis, mengharap
esok akan melahirkan kemenangan
perisai pasti tergenggam
senjata selalu dipertajam
kekuatan terus diperbesar
para pahlawan tak lagi menyerah
hanya untuk sebuah derita
mantap melaju di tengah perang
setiap langkah menuju gemilang
kemenangan telah terengkuh
membawa bendera cinta kau menapak
bergerilya di sudut persimpangan
tak jarang dingin menyurutkan semangat
ketika tindakan tak lagi berarti
kau berlutut menangis, mengharap
esok akan melahirkan kemenangan
perisai pasti tergenggam
senjata selalu dipertajam
kekuatan terus diperbesar
para pahlawan tak lagi menyerah
hanya untuk sebuah derita
mantap melaju di tengah perang
setiap langkah menuju gemilang
kemenangan telah terengkuh
Jembatan Pelangi
Mengapa harus beranjak untuk berpaling kembali
Keping hati terlalu mahal untuk setumpuk lara
Ku rindu berkelana meninggalkan seluruh
jejak yang menetes di pelupuk hari
Meniti merah hijau pelangi di ujung hujan
merinai makna disela cahaya
Mengapa harus beranjak untuk berpaling kembali
Ingin kuhapus sepenggal cerita hati
Bolehkah ku beralih ke sisi mentari
Melabuh hati di aura hangat jiwa
Keping hati terlalu mahal untuk setumpuk lara
Ku rindu berkelana meninggalkan seluruh
jejak yang menetes di pelupuk hari
Meniti merah hijau pelangi di ujung hujan
merinai makna disela cahaya
Mengapa harus beranjak untuk berpaling kembali
Ingin kuhapus sepenggal cerita hati
Bolehkah ku beralih ke sisi mentari
Melabuh hati di aura hangat jiwa
February 21, 2008
Kemana Kata
Kemana perginya tiupan angin
menghilang diantara gemerisik
daun bambu. Bersama kata-kataku
Aku mencari disetiap jeda, masih tanpa
kata, entah bersembunyi dimana
sepertinya aku merindukanmu
berkejaran di rongga kepalaku
menghilang diantara gemerisik
daun bambu. Bersama kata-kataku
Aku mencari disetiap jeda, masih tanpa
kata, entah bersembunyi dimana
sepertinya aku merindukanmu
berkejaran di rongga kepalaku
Sepanjang Hari
Kamis,
Aku terbangun dari mimpi yang tak tercatat
di diary tidur yang terlelap
Masih terlalu pagi untuk memulai hari
Kamis pagi,
Senyummu mewarnai ruang tidur putih biruku
menyapu segala canggung menghadap hari baru
Terlantun kata “kuberi yang kau butuhkan”
Kamis ini,
Pasti melintas indah tanpa butuh disinggahi cemas
Mantap kata menjelma nyata bersama
belahan hati selalu serta
Aku terbangun dari mimpi yang tak tercatat
di diary tidur yang terlelap
Masih terlalu pagi untuk memulai hari
Kamis pagi,
Senyummu mewarnai ruang tidur putih biruku
menyapu segala canggung menghadap hari baru
Terlantun kata “kuberi yang kau butuhkan”
Kamis ini,
Pasti melintas indah tanpa butuh disinggahi cemas
Mantap kata menjelma nyata bersama
belahan hati selalu serta
February 19, 2008
Cinta Surga
: Betania Eden
bagaimana bisa cinta
membuatmu tak beranjak
tetap berpijak
diterjang seribu topan
aku ingin sepertimu
cinta yang tak meminta
bagaimana bisa cinta
membuatmu tak beranjak
tetap berpijak
diterjang seribu topan
aku ingin sepertimu
cinta yang tak meminta
Anak Panah dan Pahlawan
pahlawan, busur telah kau genggam
kau lawan segala angkara yang sedang murka
bersarang pada kata juga percaya
setia berdiri menunggu
melintasi kawah hitam hutan biru kau mencari
aku. sebatang kayu untuk kau raut
terasah tajam nan indah bagai permata
siap ditembakkan tepat menancap
menghentikan detak sang lawan
tak sekalipun kau buangku dari tabung panahmu
ditangan sang pahlawan alam
kitalah penakluk segala lawan
-------
Seperti anak panah di tangan pahlawan,
demikianlah anak-anak pada masa muda
kau lawan segala angkara yang sedang murka
bersarang pada kata juga percaya
setia berdiri menunggu
melintasi kawah hitam hutan biru kau mencari
aku. sebatang kayu untuk kau raut
terasah tajam nan indah bagai permata
siap ditembakkan tepat menancap
menghentikan detak sang lawan
tak sekalipun kau buangku dari tabung panahmu
ditangan sang pahlawan alam
kitalah penakluk segala lawan
-------
Seperti anak panah di tangan pahlawan,
demikianlah anak-anak pada masa muda
February 16, 2008
Alergi
Bertatap denganmu membuatku jengah
Sinar matamu menusuk pori-pori
Mengalirkan tetesan peluh sekujur tubuh
Kau tahu?
Kujelang dua malam nyaris tanpa tidur
Merasakan ulahmu yang menyakitkan
Setiap jengkal tubuhku terasa ngilu
Ditelusuri gatal menganggu
Berkoloni menebar noktah-noktah merah
Ringan dokter memvonisku
: alergi sinar matahari
Sinar matamu menusuk pori-pori
Mengalirkan tetesan peluh sekujur tubuh
Kau tahu?
Kujelang dua malam nyaris tanpa tidur
Merasakan ulahmu yang menyakitkan
Setiap jengkal tubuhku terasa ngilu
Ditelusuri gatal menganggu
Berkoloni menebar noktah-noktah merah
Ringan dokter memvonisku
: alergi sinar matahari
February 14, 2008
Cokelat
cokelat tak lagi pekat
semarak bersama warna
merah, putih, biru
pink adalah coklat hari ini
berbentuk hati berhias pita
terukir sebuah kata
‘Love’ untukku
semarak bersama warna
merah, putih, biru
pink adalah coklat hari ini
berbentuk hati berhias pita
terukir sebuah kata
‘Love’ untukku
Mengejar Mimpi
Ribuan jam mengejar mimpi
Mengisi hari dengan berlari
Membagi visi di setiap perbincangan
Janji temu terus dibuat
Selalu ada yang harus diingat
Rutinitas tak juga boleh terlupa
Lalu...
Langit menjatuhkan gerimis pagi
Membawa sekelebat awan kelabu
Tak ketinggalan dingin yang menyengat
Membuatku lupa semua arti penat
Mengisi hari dengan berlari
Membagi visi di setiap perbincangan
Janji temu terus dibuat
Selalu ada yang harus diingat
Rutinitas tak juga boleh terlupa
Lalu...
Langit menjatuhkan gerimis pagi
Membawa sekelebat awan kelabu
Tak ketinggalan dingin yang menyengat
Membuatku lupa semua arti penat
Rejuvenation
Bersama perbincangan akrab dengan sahabat terbaik
Menakar rasa dan menuang sesendok pengertian
Menikmati seduhan rasa yang teracik di kedai kehidupan
Secangkir hidangan hangat di dinginnya gerimis kota tengah malam
Menakar rasa dan menuang sesendok pengertian
Menikmati seduhan rasa yang teracik di kedai kehidupan
Secangkir hidangan hangat di dinginnya gerimis kota tengah malam
February 10, 2008
Pria Berwajah Lurus
: Filipus Jonathan
pria berwajah lurus
menekur dalam pada setiap ucap
entah merenung entah menimbang
sering aku heran bukan buatan
bersebelah dengan pria tanpa jawaban
terkadang mendongkrak darah sampai ubun-ubun
sebiasa manusia biasa, ia pikir dirinya
tak sadar segudang cahaya terpendam dalam diri
tergodakah kau untuk menggali? Ayolah!
ringan dan berani, kau butuh menyelam
kedalaman: metamorfosa
berlarilah bila perlu, kejar destiny mu
biarkan sesosok kepala menjelma gemerlap di dirimu
-------
Akhirnya ku lukis sajak untuk sahabat menahun
Sesuai pesananmu di malam tahun baru lunar
Berikut nota terima kasih atas persahabatan
pria berwajah lurus
menekur dalam pada setiap ucap
entah merenung entah menimbang
sering aku heran bukan buatan
bersebelah dengan pria tanpa jawaban
terkadang mendongkrak darah sampai ubun-ubun
sebiasa manusia biasa, ia pikir dirinya
tak sadar segudang cahaya terpendam dalam diri
tergodakah kau untuk menggali? Ayolah!
ringan dan berani, kau butuh menyelam
kedalaman: metamorfosa
berlarilah bila perlu, kejar destiny mu
biarkan sesosok kepala menjelma gemerlap di dirimu
-------
Akhirnya ku lukis sajak untuk sahabat menahun
Sesuai pesananmu di malam tahun baru lunar
Berikut nota terima kasih atas persahabatan
Ajari Aku Melukis
Sebab aku ini penulis
Bukan sekedar pembaca budiman
Kuukir hidup bersama mata pena:
Integritas
Tapi aku ingin melukis
Menikmati sensasi berlaksa warna
Menghembus nafas pada kosakata
Pula bermetafora dibalik estetika
Ajari aku melukis kata
Gemulai meliukkan makna
Terpajang pada dinding galeri hati
Bukan sekedar pembaca budiman
Kuukir hidup bersama mata pena:
Integritas
Tapi aku ingin melukis
Menikmati sensasi berlaksa warna
Menghembus nafas pada kosakata
Pula bermetafora dibalik estetika
Ajari aku melukis kata
Gemulai meliukkan makna
Terpajang pada dinding galeri hati
February 9, 2008
Penari Surga
melabuhkan hati pada langgam nada
menjawab kerinduan di lubuk ruang
menari langkah berlari
melayangkan raga ke udara
mengangkat lengan menembus surga
menjawab kerinduan di lubuk ruang
menari langkah berlari
melayangkan raga ke udara
mengangkat lengan menembus surga
Sepenggal Kisah: Prajurit Bulan
: Yulius Lukmana
Belum lama sang bulan bergegas
Gigih berjuang seumpama prajurit
Melawan kelam kombinasi keraguan
Masih tersamar ketakutan di cahyanya
Bukan soal, asal bulan bertekad berpendar
Aku tersalut memandang bulan berjuang
Untuk bersinar
Sayangnya sang bulan tertunduk pilu
Padahal malam baru saja tiba
Begitu kusut laksana prajurit kalah,
Tepat ketika perang baru berkobar
Malam akan terus singgah di bimasakti
Semoga kau tak menciut di angkasa
Tak kan serupa dengan pengecut
Pantanglah menyerah prajurit!
Bersama Sang Panglima Alam
Menangkan perangmu di jagad raya!
Belum lama sang bulan bergegas
Gigih berjuang seumpama prajurit
Melawan kelam kombinasi keraguan
Masih tersamar ketakutan di cahyanya
Bukan soal, asal bulan bertekad berpendar
Aku tersalut memandang bulan berjuang
Untuk bersinar
Sayangnya sang bulan tertunduk pilu
Padahal malam baru saja tiba
Begitu kusut laksana prajurit kalah,
Tepat ketika perang baru berkobar
Malam akan terus singgah di bimasakti
Semoga kau tak menciut di angkasa
Tak kan serupa dengan pengecut
Pantanglah menyerah prajurit!
Bersama Sang Panglima Alam
Menangkan perangmu di jagad raya!
Biru Rindu
sontak jantung gelisah dalam dada
gegap gempita mendadak sunyi
menyeruak tak terperi
kemana perginya warna
malah gulana mengisi jiwa
genderang di tabuh mengusir
kelabu, kusambut dingin biru
rindu
gegap gempita mendadak sunyi
menyeruak tak terperi
kemana perginya warna
malah gulana mengisi jiwa
genderang di tabuh mengusir
kelabu, kusambut dingin biru
rindu
February 7, 2008
Dengarlah
Aku harus menghadang waktu
bukan terseok-seok
mengiringi derap detiknya
Teguh aku berlutut,
sendengkan daun telinga
acuhkan sang waktu
Akhirnya ku resapi
hidup dan kehidupan
memanen buah pendengaran
bukan terseok-seok
mengiringi derap detiknya
Teguh aku berlutut,
sendengkan daun telinga
acuhkan sang waktu
Akhirnya ku resapi
hidup dan kehidupan
memanen buah pendengaran
February 6, 2008
Sepasti Impian
Matahari begitu hangat tanpa sengat
Menyelimuti setiap helaian rerumputan
Diselanya langkah-langkah kecil berlari
Menari-nari riang tak peduli galau
Sang guru menuntun kaki-kaki kecil mereka
Membaca dunia dalam permainan seru
Menendang setiap jengkal kebodohan
Mengundang pewahyuan hikmat
Wajah-wajah mungil akan mengukir dunia
Menorehkan semangat hidup
Memancarkan spektrum sejuta warna
Memateraikannya diatas cinta
Kawan, ini tak kan hanya mimpi
Terlalu nyata hanya untuk menjadi mimpi
Aku tahu
pasti: Ini sekolah!
Kehidupan adalah ruang belajarnya
Cinta adalah kurikulumnya
Keyakinan adalah gurunya
Menyelimuti setiap helaian rerumputan
Diselanya langkah-langkah kecil berlari
Menari-nari riang tak peduli galau
Sang guru menuntun kaki-kaki kecil mereka
Membaca dunia dalam permainan seru
Menendang setiap jengkal kebodohan
Mengundang pewahyuan hikmat
Wajah-wajah mungil akan mengukir dunia
Menorehkan semangat hidup
Memancarkan spektrum sejuta warna
Memateraikannya diatas cinta
Kawan, ini tak kan hanya mimpi
Terlalu nyata hanya untuk menjadi mimpi
Aku tahu
pasti: Ini sekolah!
Kehidupan adalah ruang belajarnya
Cinta adalah kurikulumnya
Keyakinan adalah gurunya
Liliput Berbadan Raksasa
“Aku tak mau beranjak”
Anak besar itu menjerit geram
Perubahan terlalu absurd buat si kerdil
Raganya tak lagi mungil
Tapi jiwanya tak kunjung tumbuh
Pantaskah ia disebut dewasa?
Anak besar itu menjerit geram
Perubahan terlalu absurd buat si kerdil
Raganya tak lagi mungil
Tapi jiwanya tak kunjung tumbuh
Pantaskah ia disebut dewasa?
Cassiopeia
: Dede Nirwana
Anak kecil meluruh dewasa
Berlari-lari melintasi waktu
Memikul luka, membaca kehidupan
dalam cerita yang salah
Kami terus disini,
Mencairkan embun di pelupuk mata
Menekuk lutut, menghancurkan hati
dalam sekeranjang cinta
Layaknya pahlawan pantang mundur
Pesona cintaNya pantang pudar
Kamipun lantang bersepakat denganNya
Kami menangis untukmu
Kami tertawa
untukmu dan hari depanmu
Kamulah Cassiopeia
Memancar benderang dekat polaris
Di suatu tempat di belahan bumi
Anak kecil meluruh dewasa
Berlari-lari melintasi waktu
Memikul luka, membaca kehidupan
dalam cerita yang salah
Kami terus disini,
Mencairkan embun di pelupuk mata
Menekuk lutut, menghancurkan hati
dalam sekeranjang cinta
Layaknya pahlawan pantang mundur
Pesona cintaNya pantang pudar
Kamipun lantang bersepakat denganNya
Kami menangis untukmu
Kami tertawa
untukmu dan hari depanmu
Kamulah Cassiopeia
Memancar benderang dekat polaris
Di suatu tempat di belahan bumi
Janji
Terdiam dan berbisik
“Adakah dia akan datang?”
Suaranya angin yang lembut
“Pasti”
“Tak terlalu lama
kan?”
“Baiklah, akan kutunggu
sampai semua janji kau penuhi"
“Adakah dia akan datang?”
Suaranya angin yang lembut
“Pasti”
“Tak terlalu lama
kan?”
“Baiklah, akan kutunggu
sampai semua janji kau penuhi"
Peluk Hangat
senyummu seutas tali yang meretas
pelukmu layaknya senja yang hangat
tempatku selalu pulang
setiap waktu
pelukmu layaknya senja yang hangat
tempatku selalu pulang
setiap waktu
Ah,
Kalau ada yang bisa, kamulah orangnya
Ada sesuatu yang kamu punya dalam diri
Lagi mereka bilang begitu padaku
Ah, seharian ini aku hanya ingin pulang dan bilang
Aku tak pernah bisa tanpamu
Ada sesuatu yang kamu punya dalam diri
Lagi mereka bilang begitu padaku
Ah, seharian ini aku hanya ingin pulang dan bilang
Aku tak pernah bisa tanpamu
Kau Bilang
Manusia tak lebih dari hembusan napas
Mana bisa menjadi tumpuan
Keyakinan adalah kematian
Kalau tak pernah dilakukan
Cinta adalah kesabaran
Membawa sirna semua ketakutan
Harapan adalah sauh yang kuat
Terlabuh pada keping hati kekal
Ku bilang
Aku tak pernah lupa sesuatu
: Cintamu padaku
Mana bisa menjadi tumpuan
Keyakinan adalah kematian
Kalau tak pernah dilakukan
Cinta adalah kesabaran
Membawa sirna semua ketakutan
Harapan adalah sauh yang kuat
Terlabuh pada keping hati kekal
Ku bilang
Aku tak pernah lupa sesuatu
: Cintamu padaku
Kata
Dalam tawa kita bisa melihat
Sebuah hati atau
Segenggam kepalsuan?
Dalam tangis kita bisa merasa
Segores kepedihan atau
Setangkup haru?
Dalam kata kita menjadi tahu
Sebongkah kebohongan atau
Seluas jendela hati
Sebuah hati atau
Segenggam kepalsuan?
Dalam tangis kita bisa merasa
Segores kepedihan atau
Setangkup haru?
Dalam kata kita menjadi tahu
Sebongkah kebohongan atau
Seluas jendela hati
Sebuah Percakapan
Angin
Hujan
Musim
Semuanya terus berganti
Juga percakapan
Lalu apa yang harus kupegang?
Hujan
Musim
Semuanya terus berganti
Juga percakapan
Lalu apa yang harus kupegang?
Kau
Kalau ada ranting yang tak goyah
Itu aku
Kalau ada tangan yang tergapai
Itu aku
Kalau ada kitab yang terbuka
Itu aku
Kalau ada anggur yang tercurah
Itu aku
Kalau ada lentera yang bersinar
Itu aku
Sesungguhnya itu bukan aku
Itu Kau
Itu aku
Kalau ada tangan yang tergapai
Itu aku
Kalau ada kitab yang terbuka
Itu aku
Kalau ada anggur yang tercurah
Itu aku
Kalau ada lentera yang bersinar
Itu aku
Sesungguhnya itu bukan aku
Itu Kau
Pertemuan
Sekali itu aku bertemu dengan kekuatiran
Ia begitu menakutkan dan membuat hariku muram
Lalu aku bertemu kesedihan
Ia memelukku erat sampai aku harus menyeret langkahku
Tanpa kuduga aku bertemu kemarahan
Mencengkramku kuat hingga menyesakkan dada
Tak kubiarkan kekecewaan menghampiriku
Menggoyahkan langkahku apalagi menjatuhkanku
Sesudah semuanya itu, aku bertemu kedamaian
Suaranya begitu lembut terdengar menenangkan
Sekalipun di tengah
gunturdan angin ribut
Dengan tenang aku mendengar suaranya
Begitu damai
-segenggam ketenangan lebih baik daripada dua genggam jerih payah dan kekesalan hati-
Ia begitu menakutkan dan membuat hariku muram
Lalu aku bertemu kesedihan
Ia memelukku erat sampai aku harus menyeret langkahku
Tanpa kuduga aku bertemu kemarahan
Mencengkramku kuat hingga menyesakkan dada
Tak kubiarkan kekecewaan menghampiriku
Menggoyahkan langkahku apalagi menjatuhkanku
Sesudah semuanya itu, aku bertemu kedamaian
Suaranya begitu lembut terdengar menenangkan
Sekalipun di tengah
gunturdan angin ribut
Dengan tenang aku mendengar suaranya
Begitu damai
-segenggam ketenangan lebih baik daripada dua genggam jerih payah dan kekesalan hati-
Kapan
Pada temaram yang dingin?
Pada pagi yang sesak?
Pada isak yang tak lagi basah?
Pada setapak yang tak lagi tak berujung?
Pada pagi yang sesak?
Pada isak yang tak lagi basah?
Pada setapak yang tak lagi tak berujung?
Disini
: Jeremiah 17.7
Kurengkuh harapanku dalam pesona matamu
Merajut pandangmu di relung hatiku
Duniaku selalu terkait di sudut hatimu
Tangan ini selalu tergapai meraihmu
Tak kan sia-sia aku berdiri
Memahat hidup bersamamu
Kurengkuh harapanku dalam pesona matamu
Merajut pandangmu di relung hatiku
Duniaku selalu terkait di sudut hatimu
Tangan ini selalu tergapai meraihmu
Tak kan sia-sia aku berdiri
Memahat hidup bersamamu
Setangkai Doa
Kurangkai dukaku dalam kata
Sepertinya itu tak berarti bagimu
Kesediaan tak pernah berubah menjadi makna
Aku memandangi matamu
Mencoba menerobos masuk dalam duniamu
Tak sanggup aku menarikmu keluar
Tak ada yang tak bisa jika kau mau
Walau tak pernah semudah mengangkat tangan
Jangan menangisi harimu
Karena hidup selalu lebih bermakna dari sekedar sesal
Sepertinya itu tak berarti bagimu
Kesediaan tak pernah berubah menjadi makna
Aku memandangi matamu
Mencoba menerobos masuk dalam duniamu
Tak sanggup aku menarikmu keluar
Tak ada yang tak bisa jika kau mau
Walau tak pernah semudah mengangkat tangan
Jangan menangisi harimu
Karena hidup selalu lebih bermakna dari sekedar sesal
Sunyi
Pernah aku menunggumu
Menggendong sekantung luka dipangkuan
Berkali-kali aku menunggumu
Tanganku terbebas tak lagi kugenggam kantung itu
Lagi-lagi aku menunggumu
Merenungi sunyimu dalam deraian kepedihan
Ingin tenggelamkan tangisku dalam dekapmu
Tak peduli angin membawa kita tersesat
Jalan setapak pasti akan menyapa kita
Aku masih menunggumu
Ingin ku bawa secangkir teh hangat, menemani kita
Menggendong sekantung luka dipangkuan
Berkali-kali aku menunggumu
Tanganku terbebas tak lagi kugenggam kantung itu
Lagi-lagi aku menunggumu
Merenungi sunyimu dalam deraian kepedihan
Ingin tenggelamkan tangisku dalam dekapmu
Tak peduli angin membawa kita tersesat
Jalan setapak pasti akan menyapa kita
Aku masih menunggumu
Ingin ku bawa secangkir teh hangat, menemani kita
Kepala Sakit
Tanganku terluka, berdarah
Terasa sakit sekali
Lalu tanganku tak lagi berdarah
Saat tersentuh,
kenapa tetap sakit?
Ternyata sakitku bukan lagi
Tanganku, ternyata kepalaku
Kepalaku masih berpikir sakit
makanya tanganku sakit
Buang saja kepalamu…
Bukan!
Buang saja pikiran sakit dikepalamu
Kamu pasti sembuh
Terasa sakit sekali
Lalu tanganku tak lagi berdarah
Saat tersentuh,
kenapa tetap sakit?
Ternyata sakitku bukan lagi
Tanganku, ternyata kepalaku
Kepalaku masih berpikir sakit
makanya tanganku sakit
Buang saja kepalamu…
Bukan!
Buang saja pikiran sakit dikepalamu
Kamu pasti sembuh
Aneh
Aneh, kita semua mempertahankan kesalahan
lebih berani daripada membela kebenaran
-Kahlil Gibran-
Permenungan
Dirimu egois, tak berikan
kesempatan kesukaan:
menghiburmu. Ingat,
kau tak bisa melarangku untuk
berdoa: kasih yang sempurna.
Kau muram semalam suntuk.
Malah kadang terdengar juga
jeritan-jeritan, apalagi
tangisan yang suka merasa
sok penting dan selalu ikut
ambil bagian. Aku terpana.
Akhirnya aku menantikan
dirimu dalam sebuah senyuman
manis. Mungkin di hari natal,
bahkan valentine yang hangat.
Padahal cinta hanya berkisar
antara ada dan tiada. Namun
memang tak pernah kau temukan
pengertian atas sebuah tulisan.
Dan Tuhan gelisah saja di saban
waktu. Dirimu egois, tak berikan
kesempatan kesukaan: menghiburmu.
Ingat, kau itu begitu tersayang.
Sehingga kami mulai berdebat:
Siapa yang berani menemanimu?
-Steven menulis-
kesempatan kesukaan:
menghiburmu. Ingat,
kau tak bisa melarangku untuk
berdoa: kasih yang sempurna.
Kau muram semalam suntuk.
Malah kadang terdengar juga
jeritan-jeritan, apalagi
tangisan yang suka merasa
sok penting dan selalu ikut
ambil bagian. Aku terpana.
Akhirnya aku menantikan
dirimu dalam sebuah senyuman
manis. Mungkin di hari natal,
bahkan valentine yang hangat.
Padahal cinta hanya berkisar
antara ada dan tiada. Namun
memang tak pernah kau temukan
pengertian atas sebuah tulisan.
Dan Tuhan gelisah saja di saban
waktu. Dirimu egois, tak berikan
kesempatan kesukaan: menghiburmu.
Ingat, kau itu begitu tersayang.
Sehingga kami mulai berdebat:
Siapa yang berani menemanimu?
-Steven menulis-
Berlari
menetapkan hati, membawa kaki
berjejak melangkah
hati, kubawa berlari
melintasi ruang hanya bersamamu
Sampai kau berkata
'jangan berlari sendiri'
8 desember 2007
berjejak melangkah
hati, kubawa berlari
melintasi ruang hanya bersamamu
Sampai kau berkata
'jangan berlari sendiri'
8 desember 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)