June 30, 2011

Belajar Lagi

sejenak aku butuh berdiam melepas segala kesal
menyiangi damai yang tenang di dalam hati

meski ingin menghempas berjuta kata
rasanya aku perlu belajar melepas
dan tak lagi menuntut dimengerti

June 27, 2011

Harap Maklum

: JN

dua hari masih terlalu kilat
untuk membuatmu pintar
mengerti hatiku

June 26, 2011

Dalam Pelukmu

tertumpahlah tetesan dipelupuk mata
setelah hilang segenap amarah
dan hanya gundah yang tersisa

June 24, 2011

Cahaya Kecil

: Creative students

riangmu berceloteh sepulang dari sekolah
bergelayut manja seperti tak mau lepas

terkadang kau tak mau tahu
memilih termenung di kolong meja
menunggu untuk dibujuk rayu

esoknya senyum kembali mengembang di bibirmu
mengucap salam dan melompat-lompat riang

di lengan malam ku tersenyum simpul
dan berjanji terus memeliharamu di hatiku
sebagai harapan yang akan terus bersinar

Episode Hati

hati ini perlu untuk beranjak
entah maju atau mundur
tapi rasa ini masih tak dapat ku mengerti
pula dihujani segenggam berita baru

otakku menyerah berpikir
lebih baik telinga ini kubuka lebar-lebar
mendengar lirih suaramu

June 16, 2011

Tak Biasa

aku begitu merindu
melepas sepenuh enerji di lantai kayu
sementara aku hanya tersendu disini
dijejali nyeri yang tak mau diam

dan aku berbisik kepada lenganku
"cepat sembuh ya, sayang"

June 14, 2011

Sekotak Gula

seperti hujan yang singgah di sore ini
dentingnya terdengar teduh menemaniku,
mencoba menggeser nyeri yang menggelora


diselanya,
kedatanganmu ditemani sekotak gula-gula
bersama segenggam pengenyah nyeri
dibawah teduh sang hujan
dan disambut salak anjing penjaga


ah, aku selalu suka kejutan manis

Yang Kunjung Tiba

tak sengaja aku menantimu
di tengah gelisah yang menyala
dan debu yang berterbangan


lalu tiba-tiba kau hadir
dan aku menikmati setiap dentingmu
bermain melodi di atap rumahku

June 6, 2011

Sedikit Rasa

mungkin yang kupunyai hanya sedikit rasa
ditengah gelisah dan terbebani
ada bahagia bak seorang putri
terselip diantara realita dan mimpi-mimpi


aku tak sanggup berkata tidak
ingin rasanya menghilang ke negeri antah berantah
dan tak melihatmu terpatah


masih saja jawaban yang kau harap tersesat entah dimana
dan hati ini masih kelu mencari jalannya

Kemarau

tetes hujan tak lagi membawa luruh rasa ini
hanya serpihan debu lembab yang menggumpal
terasa kering menempel di sekujur tengkuk


aku tak tahu lagi harus berharap apa
kala matahari bersinar dan cinta tak kunjung menyapa