September 30, 2008

Destiny

dibelakang rangkaian hari
diserpihan masa
dipusaran kepuasan
ku telusuri jejakmu

menemukan jalur yang terbuka
setapak yang mengukir destinyku

September 27, 2008

September 25, 2008

Membiru

air itu tak meretas
dari hati yang membiru
mendengar kabar salah arti

ingin kubercerita
tentang sisipan hati
yang merindu pada siluet

Temanku

: AT

maaf adalah setulus kata
terkait pada ujung hati
saat memupuk harap
pada yang tak kau tahu pasti

Tarian Pagi

hari masih lelap
ketika kubuka pintu pagi
menepuk semangat yang masih tidur

bersegeralah menari pagi
menyalakan lampu kota
mengayuh laju perahuku
menjarah mahkotaku

September 24, 2008

Terbuai

lelap terayun dalam buaian
tatapan sayu rembulan
seperti sejuk yang menyapa
ketika angin membelai mesra
seperti kusadari kau disini selalu

Di Pintumu

bagaimana bisa
kau artikan segala keluh
tak terucap
kau kirimkan setampuk suka
di genggaman
tepat di pintumu

September 23, 2008

Menemukanmu

tak lama aku terdiam
tenggelam menemukanmu
dilarung canda
yang tak perlu

Mata Langit

tak berkedip
pun bagi sebuah hati
yang terlempar

menetap untuk
melepas maaf
memeluk cinta

September 22, 2008

Hilang Kembali

melenyap malam dalam nurani
terburu buru pergi tanpa tersadari
ah, ku tak ingin hilang dan kembali
hanya demi saat yang terhilang

sepasti rinduku padamu
sepenuh hati berdiri
tanpa peduli malam

September 18, 2008

Masa Depan

dimana dirimu
bersembunyi diantara masa
atau bayang imaji

semua mengejarmu
tanpa tahu dimana
kau akan menyapa

nyata bagiku
kau berdiang disini
dalam genggam erat tangan

tak perlu menunggu
hari esok
untuk hari ini

September 9, 2008

Selubung

bukan maksudku
meragukan sapamu yang hangat
menanyakan diammu yang sepi
tak juga terlalu berarti
hanya tergelitik tanya
apa yang tersembunyi
di balik tirai persahabatan kalian

Senyum Tengah Hari

diantara angin yang menyeru
aku menatapmu
tetap saja kutemukan
seterang bintang di matamu
membuatku manis tersenyum
di tengah hari
penuh arti

September 3, 2008

Silih Musim

dan langit merubah warnanya
merah hijau kelabu
hingga hitam biru merona

sampai kita terbangun
dari seribu ragu yang melanda

lalu tersenyumlah kita
kepada semi bunga
di taman masa