pada Jabes kau menjawab
pada Hezekiah kau menjawab
pada Manasseh kau menjawab
demikianlah aku percaya
lalu berharap
December 11, 2009
November 23, 2009
November 14, 2009
Kehidupan
setiap kata seperti berebut ingin bercerita
terlihat padat ditengah deretan angka dan huruf
belum lagi tanda baca yang bersikukuh ingin dibaca
yang tak pernah usang untuk diselami juga ditelaah
meski sekian waktu telah habis untuk membacanya
dan aku terus berkejaran membaca, mengutip setiap kata,
lalu menulisnya kembali di setiap kesempatan
terlihat padat ditengah deretan angka dan huruf
belum lagi tanda baca yang bersikukuh ingin dibaca
yang tak pernah usang untuk diselami juga ditelaah
meski sekian waktu telah habis untuk membacanya
dan aku terus berkejaran membaca, mengutip setiap kata,
lalu menulisnya kembali di setiap kesempatan
November 10, 2009
Tanya yang Terpendam
: FSS
maukah kau meluangkan waktumu
demi berdiam disampingku
dan tak kunjung lelah
menatap mendung yang menggelayut
sebab yang kupelajari dari sang waktu
adalah enggan yang terbersit
ketika awan bersinar kelabu
hingga kubiarkan kelabu kurengkuh sendiri
meski aku rindu pada hangatmu
maukah kau meluangkan waktumu
demi berdiam disampingku
dan tak kunjung lelah
menatap mendung yang menggelayut
sebab yang kupelajari dari sang waktu
adalah enggan yang terbersit
ketika awan bersinar kelabu
hingga kubiarkan kelabu kurengkuh sendiri
meski aku rindu pada hangatmu
November 5, 2009
Kesibukan
sepiring waktu kuhabiskan dengan lahap
sibuk mengunyah setiap detik dan jam
sampai tak terasa perut menjadi kembung
penuh dengan angin dan waktu yang berlalu
meski tak ada lagi menit tersisa di atas piring
masih saja aku keroncongan
inginnya ku pesan dua piring waktu lagi
sayang sudah habis uang juga waktuku
sibuk mengunyah setiap detik dan jam
sampai tak terasa perut menjadi kembung
penuh dengan angin dan waktu yang berlalu
meski tak ada lagi menit tersisa di atas piring
masih saja aku keroncongan
inginnya ku pesan dua piring waktu lagi
sayang sudah habis uang juga waktuku
October 29, 2009
Kantuk
dunia seakan meredup
hendak tidur sejenak
sementara kaki
masih rindu berlari
menapaki waktu
yang tak mau berhenti
barang sejenak saja
hendak tidur sejenak
sementara kaki
masih rindu berlari
menapaki waktu
yang tak mau berhenti
barang sejenak saja
October 25, 2009
Tempat yang Tenang
berdiam sajalah
hatiku di pelukmu
sebab telah sirna
seluruh kata
di hantam gempa
bertubi-tubi
hatiku di pelukmu
sebab telah sirna
seluruh kata
di hantam gempa
bertubi-tubi
Tanpa Kata
ku mengadu padamu
tentang hati yang melemah
didera seribu perkara
hingga yang tersisa hanya
tebaran kristal di rona wajah
tentang hati yang melemah
didera seribu perkara
hingga yang tersisa hanya
tebaran kristal di rona wajah
October 22, 2009
Di Sepotong Senja
kupasangkan rasaku pada biru senja
dan angin menghembuskannya pergi
kutunggu rasaku kembali datang
sementara gerimis, petir, bulan silih beranjak
tak satupun membawanya pulang
kuketuk saja pintumu
"Pak, kuberikan rasaku yang hilang padamu."
dan kau tersenyum seiring kembalinya rasaku
dan angin menghembuskannya pergi
kutunggu rasaku kembali datang
sementara gerimis, petir, bulan silih beranjak
tak satupun membawanya pulang
kuketuk saja pintumu
"Pak, kuberikan rasaku yang hilang padamu."
dan kau tersenyum seiring kembalinya rasaku
October 18, 2009
October 13, 2009
Aku, Hari, dan Kamu
aku dan hari adalah
cerita yang tak ada habisnya
selalu singgah demi saling bercerita
tentang kehidupan
kamu dan hari adalah
kata-kata yang tergores nyata
di setiap garis makna yang tak pudar
sampai tiba di waktunya
aku dan kamu adalah
sebait nada yang harmoni
tak kuasa terpisah menikmati hari
sejengkalpun
cerita yang tak ada habisnya
selalu singgah demi saling bercerita
tentang kehidupan
kamu dan hari adalah
kata-kata yang tergores nyata
di setiap garis makna yang tak pudar
sampai tiba di waktunya
aku dan kamu adalah
sebait nada yang harmoni
tak kuasa terpisah menikmati hari
sejengkalpun
October 8, 2009
Sajak Kantuk
kepada mata,
terpejamlah bila lelah menderamu
kepada raga,
jangan dulu terlena sebelum kekasihku pulang
kepada hati,
tak perlu sejuta kata untuk membuktikan teguhmu
terpejamlah bila lelah menderamu
kepada raga,
jangan dulu terlena sebelum kekasihku pulang
kepada hati,
tak perlu sejuta kata untuk membuktikan teguhmu
October 6, 2009
Aku dan Hujan
Di sela hujan yang kau buat, suaramu lantang berbisik.
Sekejap begitu tenang juga membangun semangat,
yang semakin luntur dilarung tetes hujan
'Kau akan melihat aku membuka jalan-jalanmu.'
Itu yang kau bilang.
Sekejap begitu tenang juga membangun semangat,
yang semakin luntur dilarung tetes hujan
'Kau akan melihat aku membuka jalan-jalanmu.'
Itu yang kau bilang.
September 30, 2009
Di Kesunyian
suatu saat aku ingin mendaki
dan kemudian berhenti di kesunyian
sementara hujan dan angin yang menyapa
hanya membawa luruh semua rasa yang tak perlu
lalu melepas senyum di kesunyian
semakin lekat denganmu
dan kemudian berhenti di kesunyian
sementara hujan dan angin yang menyapa
hanya membawa luruh semua rasa yang tak perlu
lalu melepas senyum di kesunyian
semakin lekat denganmu
September 27, 2009
Sendiri
berteman secangkir teh
kuseruput senja di bahu jalan,
memilah-milah hari yang terserak
dan ku tumpuk sembarangan di benakku
lalu kutulis berlembar-lembar rindu
dan kuikat dengan benang-benang tanya
untuk kugantungkan di rantingmu
sesaat sinar matahari menembus awan pekat
mendadak jelaslah semua bayangan,
aku lah ranting itu dan engkaulah matahari
tak bosan sinarmu menerobosi gelap hari
kuseruput senja di bahu jalan,
memilah-milah hari yang terserak
dan ku tumpuk sembarangan di benakku
lalu kutulis berlembar-lembar rindu
dan kuikat dengan benang-benang tanya
untuk kugantungkan di rantingmu
sesaat sinar matahari menembus awan pekat
mendadak jelaslah semua bayangan,
aku lah ranting itu dan engkaulah matahari
tak bosan sinarmu menerobosi gelap hari
September 26, 2009
Ketika Bapa Berkata
jangan bersedih, anakku
engkau akan melihat jalan-jalanmu diperbaharui
dan tangan ku sendiri yang akan menuntunmu
berdiamlah dan engkau akan melihat perbuatanku bagimu
seperti gelombang laut yang tidak akan berhenti
dan seperti sungai yang memancar di gurun
demikianlah kebenaranku akan memuaskanmu
jangan lupa, nak
berjalanlah dan perhatikanlah langkah-langkahmu
sebab aku penebusmu dan akan selalu menjagamu
engkau akan melihat jalan-jalanmu diperbaharui
dan tangan ku sendiri yang akan menuntunmu
berdiamlah dan engkau akan melihat perbuatanku bagimu
seperti gelombang laut yang tidak akan berhenti
dan seperti sungai yang memancar di gurun
demikianlah kebenaranku akan memuaskanmu
jangan lupa, nak
berjalanlah dan perhatikanlah langkah-langkahmu
sebab aku penebusmu dan akan selalu menjagamu
September 25, 2009
September 24, 2009
Perbincangan Hati
pusaran itu kian menggila
membuatku tak lagi tahu
kemana aku perlu memacu
meski rindu ini tetap disisimu
seperti kebas yang dingin
saat hatimu terpotong
dan kau hanya bisa menatapnya
tetap saja aku mencintaimu
membuatku tak lagi tahu
kemana aku perlu memacu
meski rindu ini tetap disisimu
seperti kebas yang dingin
saat hatimu terpotong
dan kau hanya bisa menatapnya
tetap saja aku mencintaimu
Air Mata, Angin dan Dirimu
mendadak aku ingin menjadi air mata,
jatuh menetes tanpa hendak tahu kemana,
tak peduli sebagai apa
yang ku tahu aku telah menjelma menjadi angin,
hingga dingin tak lagi menerpa
karena aku lah angin
dan seluruh rasa luluh di depanmu
semoga kau tahu
jatuh menetes tanpa hendak tahu kemana,
tak peduli sebagai apa
yang ku tahu aku telah menjelma menjadi angin,
hingga dingin tak lagi menerpa
karena aku lah angin
dan seluruh rasa luluh di depanmu
semoga kau tahu
September 21, 2009
Sepucuk Pesan Kepada Hati
menangislah hatiku
biar luluh segala maskaramu
biar saja bibirmu tak mampu bergeming
dan kakimu menegang runtuh
dan rindu membawamu pulang
di rumah persembunyian yang aman
sampai kau mengerti
asa mu tak pernah hilang
Ku genggam erat dalam pelukKu
tanpa seorangpun boleh membawanya pergi
biar luluh segala maskaramu
biar saja bibirmu tak mampu bergeming
dan kakimu menegang runtuh
dan rindu membawamu pulang
di rumah persembunyian yang aman
sampai kau mengerti
asa mu tak pernah hilang
Ku genggam erat dalam pelukKu
tanpa seorangpun boleh membawanya pergi
Kelu
separuh nafasku meredup
terbawa angin membara di siang hari
dan sekuat hati aku mencoba berdiri
menepis rapuh diantara puing-puing hati
berjalan sajalah seperti inginMu
sebab telah ku kubur setiap kata
hingga denting tetes hujan menjadi melodi
mengajak hatiku menari di bawah rinainya
terbawa angin membara di siang hari
dan sekuat hati aku mencoba berdiri
menepis rapuh diantara puing-puing hati
berjalan sajalah seperti inginMu
sebab telah ku kubur setiap kata
hingga denting tetes hujan menjadi melodi
mengajak hatiku menari di bawah rinainya
September 8, 2009
Rahasia Hati
seperti surat tertulis yang kau telusuri
dengan teropong hati yang selalu terhubung
kertasnya berakar cinta
dipenuhi sulur-sulur rindu menjalar
merambati tepian waktu
dan hadirmu
yang pasti ditunggu
dengan teropong hati yang selalu terhubung
kertasnya berakar cinta
dipenuhi sulur-sulur rindu menjalar
merambati tepian waktu
dan hadirmu
yang pasti ditunggu
September 7, 2009
Janggal
musim yang tiba-tiba datang
gantikan panas menguap
serta merta lirih membisik
dalam deras air mengalir
meski tanpa sentuhan mata
seperti semestinya
tetaplah mengalir
tanpa meragu
meski tak mampu tahu
dimana waktu bermuara
gantikan panas menguap
serta merta lirih membisik
dalam deras air mengalir
meski tanpa sentuhan mata
seperti semestinya
tetaplah mengalir
tanpa meragu
meski tak mampu tahu
dimana waktu bermuara
Jangan Pernah
dan hujan melucuti segala lara,
meleburkan amarah hingga sirna,
membalut selaksa lara
ketika kau tak pernah
berhenti menari
menyambut hujan
(after sushi talk)
meleburkan amarah hingga sirna,
membalut selaksa lara
ketika kau tak pernah
berhenti menari
menyambut hujan
(after sushi talk)
September 6, 2009
Angkara
: SI
lelahku bicara
ketika hati tak lagi bermakna
dan pengertian adalah lonceng
yang enggan berdentang
di pintu keberangkatan, ku
masih berharap angin akan
mendinginkan lukamu
lelahku bicara
ketika hati tak lagi bermakna
dan pengertian adalah lonceng
yang enggan berdentang
di pintu keberangkatan, ku
masih berharap angin akan
mendinginkan lukamu
August 26, 2009
July 28, 2009
Bulan Baru
menerbangkanku pada kehilangan
yang membeku penuh darah
serta jiwa yang mendadak kosong
nyaris ku tak ingat
matahari masih menyapa
pada hasrat diri
menolak meringkuk lagi,
telah lebih dari cukup
yang membeku penuh darah
serta jiwa yang mendadak kosong
nyaris ku tak ingat
matahari masih menyapa
pada hasrat diri
menolak meringkuk lagi,
telah lebih dari cukup
July 27, 2009
Jendela
1/
embun berlapis-lapis
pupus terhapus
2/
rembang ragu
menari-nari di pagi hari
3/
hangat mentari terlanjur
menelusup ke ruang hati
4/
kututup pintu
dan kupandangi jendela
embun berlapis-lapis
pupus terhapus
2/
rembang ragu
menari-nari di pagi hari
3/
hangat mentari terlanjur
menelusup ke ruang hati
4/
kututup pintu
dan kupandangi jendela
July 18, 2009
Seperti Bukan Cinta
Sepucuk hati mencoba melangkah
dengan setumpuk berkas erat tergenggam.
Sesampainya di seberang jalan,
berkas diberikan kepada yang dituju untuk dipelajari
berikut tabel standar kualitas yang perlu dipenuhi,
kemudian disegel materai kasih dan stempel cinta.
Sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku tentunya.
Demikianlah perjanjian cinta akan diresmikan.
dengan setumpuk berkas erat tergenggam.
Sesampainya di seberang jalan,
berkas diberikan kepada yang dituju untuk dipelajari
berikut tabel standar kualitas yang perlu dipenuhi,
kemudian disegel materai kasih dan stempel cinta.
Sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku tentunya.
Demikianlah perjanjian cinta akan diresmikan.
July 8, 2009
Menemaniku
berteman sepiring rembulan
di malam penuh bintang
terjaga untuk sebuah jawaban
yang kutahu pasti adalah kebahagiaan
di malam penuh bintang
terjaga untuk sebuah jawaban
yang kutahu pasti adalah kebahagiaan
Tak Ada Siapa-Siapa
kawan,
lihat,
tak ada siapa-siapa disana
hanya bulan
bersih dan bulat
di sela kerlip bintang
lihat,
tak ada siapa-siapa disana
hanya bulan
bersih dan bulat
di sela kerlip bintang
June 26, 2009
Sertaiku
dalam temaram lampu
kala hati seperti tergagu
sendiri dan tak lagi tahu
ke arah mana lorong menuju
kala hati seperti tergagu
sendiri dan tak lagi tahu
ke arah mana lorong menuju
Perjalanan
lengan pagi yang hangat
meneteskan embun-embun doa
di relung-relung hidupmu
terasa hangat
dibawah selimut cinta
meneteskan embun-embun doa
di relung-relung hidupmu
terasa hangat
dibawah selimut cinta
June 24, 2009
Sepenuh Cinta
ketika kau berkata padaku
segala kesah yang terserak di hatimu,
seluruh rasaku luluh di pintumu
ketika kau bertanya padaku
tentang sepenggal kisah yang kau jelang,
segenap dayaku tercurah untukmu
ketika kau tak berkata
ketika kau tak bertanya
sepenuh cinta, doaku terlantun untukmu
segala kesah yang terserak di hatimu,
seluruh rasaku luluh di pintumu
ketika kau bertanya padaku
tentang sepenggal kisah yang kau jelang,
segenap dayaku tercurah untukmu
ketika kau tak berkata
ketika kau tak bertanya
sepenuh cinta, doaku terlantun untukmu
Sampai Batas Waktu
sampai tiba di hariku,
ketika kau adalah perwujudan semua mimpiku
kusadari ku tak ingin pergi, setitik pun darimu
ketika kau adalah perwujudan semua mimpiku
kusadari ku tak ingin pergi, setitik pun darimu
June 19, 2009
Menyimpanmu di Hatiku
belum usai musim menunggumu
terbangun dari dingin tidurmu
untuk mendapati setiap arti
yang tersimpan rapi di hatiku
terbangun dari dingin tidurmu
untuk mendapati setiap arti
yang tersimpan rapi di hatiku
Kenangan dan Liburan
tahun berlompatan
untuk segera tenggelam
menyeduh semua yang hilang
yang tak lepas dari ingatan
menjanjikan sebilah kerepotan
sementara yang ku ingini hanya kedamaian
untuk segera tenggelam
menyeduh semua yang hilang
yang tak lepas dari ingatan
menjanjikan sebilah kerepotan
sementara yang ku ingini hanya kedamaian
June 18, 2009
Terukir
di tengah riuh ramai kata dan aura bising nan asing
mataku terpicing mengejar sekelebat bayang lalu
ah, duniaku telah beralih, hatiku sudah bergeser
masih juga ku urung bergeming, tanpa mau terganti
kau sajalah hidupku
mataku terpicing mengejar sekelebat bayang lalu
ah, duniaku telah beralih, hatiku sudah bergeser
masih juga ku urung bergeming, tanpa mau terganti
kau sajalah hidupku
June 15, 2009
June 12, 2009
Di Tengah
kala itu aku memandangmu
dibakar beliung yang melanda
seperti dingin yang membara
tanpa celah untuk berkata
sejumput angin meredakan suasana
memberi udara untuk menghela
kembali menghitung purnama
diatas sebongkah janji menjelang senja
dibakar beliung yang melanda
seperti dingin yang membara
tanpa celah untuk berkata
sejumput angin meredakan suasana
memberi udara untuk menghela
kembali menghitung purnama
diatas sebongkah janji menjelang senja
June 11, 2009
June 4, 2009
Jeda dalam Cerita
cerita ini tak kunjung usai
meski beberapa jeda telah tercipta
serupa jurang yang terjal
juga terasa hangat di seberangnya
lalu kenapa tak juga kita tahu
kapan waktu tiba
menetap di relung kita
meski beberapa jeda telah tercipta
serupa jurang yang terjal
juga terasa hangat di seberangnya
lalu kenapa tak juga kita tahu
kapan waktu tiba
menetap di relung kita
Simpul Asa
mungkin ini saatnya
segala ruang terasa hampa
membeku ditelan sang cuaca
bahkan untuk sepenggal kata jumpa
yang tersesat dalam seribu mimpi
sebisik asa pun kehilangan daya
kehilangan pendarnya digulung cahaya,
menyisa tetes rembulan di simpul jalan
yang entah berujung dimana
segala ruang terasa hampa
membeku ditelan sang cuaca
bahkan untuk sepenggal kata jumpa
yang tersesat dalam seribu mimpi
sebisik asa pun kehilangan daya
kehilangan pendarnya digulung cahaya,
menyisa tetes rembulan di simpul jalan
yang entah berujung dimana
June 3, 2009
Kejutan
: ES
tak berarti kau tak berarti
hanya saja tak ingin kita terusik
sampai tiba-tiba ku terpana
bertemu wujud yang tak kuduga
dengan sedikit kata, juga tawa
terselip janji yang kau genggam
erat dan bermakna
'you made my day'
tak berarti kau tak berarti
hanya saja tak ingin kita terusik
sampai tiba-tiba ku terpana
bertemu wujud yang tak kuduga
dengan sedikit kata, juga tawa
terselip janji yang kau genggam
erat dan bermakna
'you made my day'
May 9, 2009
Rumah
dinding batu
berpadu dengan kayu hangat
dan kenangan di setiap sudutnya
seperti selimut di setiap musim
terbungkuslah manis setiap cerita
dalam perwujudan mimpi mu dan ku
bersama
berpadu dengan kayu hangat
dan kenangan di setiap sudutnya
seperti selimut di setiap musim
terbungkuslah manis setiap cerita
dalam perwujudan mimpi mu dan ku
bersama
Cerita
: MQ
begitu ingin aku menulismu
di lembaran buku hari ku
dengan lengan yang tak pernah lelah
dan tinta yang tak juga kering
seperti jeda yang panjang,
sepenggal koma membuatku bertanya
apa yang harus ku tulis?
meski aku tak pernah ingin berhenti
membaca cerita yang pernah tertulis,
mengarang cerita baru di setiap musim
tetap dan tetap bercerita
begitu ingin aku menulismu
di lembaran buku hari ku
dengan lengan yang tak pernah lelah
dan tinta yang tak juga kering
seperti jeda yang panjang,
sepenggal koma membuatku bertanya
apa yang harus ku tulis?
meski aku tak pernah ingin berhenti
membaca cerita yang pernah tertulis,
mengarang cerita baru di setiap musim
tetap dan tetap bercerita
April 4, 2009
April 2, 2009
Armour
: MQ
tak pernah sengaja bertemu
petualangan penuh liku
yang kian lama kian manis
juga tak pernah segarang bajamu
tak pernah sengaja bertemu
petualangan penuh liku
yang kian lama kian manis
juga tak pernah segarang bajamu
March 21, 2009
Entah Mengapa
belum juga kutahu
kemana gerangan matahari membawaku berlari,
terkadang berkelebat terlalu cepat
sementara yang terlihat hanya bayang
semu
di hariku
dan disitu aku masih terpaku
mencoba menyelami arti hari
sembari ingin segera pergi
menemukan wajahmu
kemana gerangan matahari membawaku berlari,
terkadang berkelebat terlalu cepat
sementara yang terlihat hanya bayang
semu
di hariku
dan disitu aku masih terpaku
mencoba menyelami arti hari
sembari ingin segera pergi
menemukan wajahmu
Pancaroba
lelahku masih terbalut rindu
yang tak pernah ku tahu
mengapa ia terus datang
padahal hujan tak lagi berkunjung
di penghujung musim yang akan lalu
mungkin, ini pertanda
musim baru segera datang
melaju, tanpa bertangguh
yang tak pernah ku tahu
mengapa ia terus datang
padahal hujan tak lagi berkunjung
di penghujung musim yang akan lalu
mungkin, ini pertanda
musim baru segera datang
melaju, tanpa bertangguh
Lima Kata
lima kata tak akan pernah sanggup
menuang rasa dibawah sengatan langit
meski tak juga ku tulis lima kata itu
yang tak cukup untukku, mungkin juga untukmu
membalut mimpi berlapis rindu
menuang rasa dibawah sengatan langit
meski tak juga ku tulis lima kata itu
yang tak cukup untukku, mungkin juga untukmu
membalut mimpi berlapis rindu
March 1, 2009
Mengikutiku
kemana kusandingkan jiwaku
sedang kau tercenung dalam imagiku,
meratapi bulan di gelap gelora rasa
nan indah berhias karat bintang-bintang
sedang kau tercenung dalam imagiku,
meratapi bulan di gelap gelora rasa
nan indah berhias karat bintang-bintang
Mengapa, Entahlah
: GF
begitu rupa aku merindu,
menanti menunggu membacamu
mengintip setumpuk tanya di balik layar
lalu menggiringmu ke dalam mimpi
yang terus gigih menghinggapiku
begitu rupa aku merindu,
menanti menunggu membacamu
mengintip setumpuk tanya di balik layar
lalu menggiringmu ke dalam mimpi
yang terus gigih menghinggapiku
February 12, 2009
February 8, 2009
Kencan Di Langit Malam
kau tak kunjung datang
untuk berkunjung ke gelap pekat
padahal angin terus memanggilmu
menawarkan kencan manis
di penghujung hari
Jangan Bilang-Bilang
kubungkus rapi rasa hari ini
bersama rasa hari kemarin
dengan sebuah kertas
berisi penggalan kata
dan ku taruh dalam kotak rahasia
untuk menyimpanmu
tanpa perlu ada yang tahu
Tersapu Hangat
: JB
ah, andai anganmu menepi disini
menyusuri senjamu di sebuah ruang
yang terasa kelu tanpa raut tawamu
juga kenangan yang tertinggal di hatimu
Gadis Penunggu Malam
matanya redup
menerawang setiap kata
yang terselip di langit
seolah harinya tak bermakna
tanpa hadirnya bayangan bintang
yang sangat disukainya,
ditunggunya,
dan diajaknya berbincang
menerawang setiap kata
yang terselip di langit
seolah harinya tak bermakna
tanpa hadirnya bayangan bintang
yang sangat disukainya,
ditunggunya,
dan diajaknya berbincang
February 6, 2009
February 5, 2009
Sampai
kakiku laun melambat
enggan sampai ke titik henti
dimana aku perlu berdiri
menyantapi gemerisik hari
enggan sampai ke titik henti
dimana aku perlu berdiri
menyantapi gemerisik hari
Waktu
tiba-tiba waktu seperti tiba,
ditenggarai kerlip hujan
yang bertaburan dilanda musim.
seakan meragu,
serupa tak mau tahu,
kau memasung acuhmu
sambil menulisi buku waktu
yang merana dalam keranda hari
ditenggarai kerlip hujan
yang bertaburan dilanda musim.
seakan meragu,
serupa tak mau tahu,
kau memasung acuhmu
sambil menulisi buku waktu
yang merana dalam keranda hari
February 2, 2009
Kisah Sepenggal Sendu
pada hujan tadi sore
kutitipkan sendu
yang tersimpan rapi
dalam sebungkus kenangan
pada kerling rembulan
kugantungkan nyanyian hati
dari sepotong hari
yang masih membiru
kutitipkan sendu
yang tersimpan rapi
dalam sebungkus kenangan
pada kerling rembulan
kugantungkan nyanyian hati
dari sepotong hari
yang masih membiru
Lupa
: JB
membacamu,
membuatku pening
menerka seribu cerita
entah ada atau tak pernah ada
dan aku seperti lupa
menyerah pada musim
yang segera berlalu
membacamu,
membuatku pening
menerka seribu cerita
entah ada atau tak pernah ada
dan aku seperti lupa
menyerah pada musim
yang segera berlalu
Subscribe to:
Posts (Atom)