September 27, 2009

Sendiri

berteman secangkir teh
kuseruput senja di bahu jalan,
memilah-milah hari yang terserak

dan ku tumpuk sembarangan di benakku

lalu kutulis berlembar-lembar rindu
dan kuikat dengan benang-benang tanya

untuk kugantungkan di rantingmu

sesaat sinar matahari menembus awan pekat
mendadak jelaslah semua bayangan,
aku lah ranting itu dan engkaulah matahari

tak bosan sinarmu menerobosi gelap hari

No comments: