berteman secangkir teh
kuseruput senja di bahu jalan,
memilah-milah hari yang terserak
dan ku tumpuk sembarangan di benakku
lalu kutulis berlembar-lembar rindu
dan kuikat dengan benang-benang tanya
untuk kugantungkan di rantingmu
sesaat sinar matahari menembus awan pekat
mendadak jelaslah semua bayangan,
aku lah ranting itu dan engkaulah matahari
tak bosan sinarmu menerobosi gelap hari
No comments:
Post a Comment