Pernah aku menunggumu
Menggendong sekantung luka dipangkuan
Berkali-kali aku menunggumu
Tanganku terbebas tak lagi kugenggam kantung itu
Lagi-lagi aku menunggumu
Merenungi sunyimu dalam deraian kepedihan
Ingin tenggelamkan tangisku dalam dekapmu
Tak peduli angin membawa kita tersesat
Jalan setapak pasti akan menyapa kita
Aku masih menunggumu
Ingin ku bawa secangkir teh hangat, menemani kita
No comments:
Post a Comment