dunia seakan meredup
hendak tidur sejenak
sementara kaki
masih rindu berlari
menapaki waktu
yang tak mau berhenti
barang sejenak saja
October 29, 2009
October 25, 2009
Tempat yang Tenang
berdiam sajalah
hatiku di pelukmu
sebab telah sirna
seluruh kata
di hantam gempa
bertubi-tubi
hatiku di pelukmu
sebab telah sirna
seluruh kata
di hantam gempa
bertubi-tubi
Tanpa Kata
ku mengadu padamu
tentang hati yang melemah
didera seribu perkara
hingga yang tersisa hanya
tebaran kristal di rona wajah
tentang hati yang melemah
didera seribu perkara
hingga yang tersisa hanya
tebaran kristal di rona wajah
October 22, 2009
Di Sepotong Senja
kupasangkan rasaku pada biru senja
dan angin menghembuskannya pergi
kutunggu rasaku kembali datang
sementara gerimis, petir, bulan silih beranjak
tak satupun membawanya pulang
kuketuk saja pintumu
"Pak, kuberikan rasaku yang hilang padamu."
dan kau tersenyum seiring kembalinya rasaku
dan angin menghembuskannya pergi
kutunggu rasaku kembali datang
sementara gerimis, petir, bulan silih beranjak
tak satupun membawanya pulang
kuketuk saja pintumu
"Pak, kuberikan rasaku yang hilang padamu."
dan kau tersenyum seiring kembalinya rasaku
October 18, 2009
October 13, 2009
Aku, Hari, dan Kamu
aku dan hari adalah
cerita yang tak ada habisnya
selalu singgah demi saling bercerita
tentang kehidupan
kamu dan hari adalah
kata-kata yang tergores nyata
di setiap garis makna yang tak pudar
sampai tiba di waktunya
aku dan kamu adalah
sebait nada yang harmoni
tak kuasa terpisah menikmati hari
sejengkalpun
cerita yang tak ada habisnya
selalu singgah demi saling bercerita
tentang kehidupan
kamu dan hari adalah
kata-kata yang tergores nyata
di setiap garis makna yang tak pudar
sampai tiba di waktunya
aku dan kamu adalah
sebait nada yang harmoni
tak kuasa terpisah menikmati hari
sejengkalpun
October 8, 2009
Sajak Kantuk
kepada mata,
terpejamlah bila lelah menderamu
kepada raga,
jangan dulu terlena sebelum kekasihku pulang
kepada hati,
tak perlu sejuta kata untuk membuktikan teguhmu
terpejamlah bila lelah menderamu
kepada raga,
jangan dulu terlena sebelum kekasihku pulang
kepada hati,
tak perlu sejuta kata untuk membuktikan teguhmu
October 6, 2009
Aku dan Hujan
Di sela hujan yang kau buat, suaramu lantang berbisik.
Sekejap begitu tenang juga membangun semangat,
yang semakin luntur dilarung tetes hujan
'Kau akan melihat aku membuka jalan-jalanmu.'
Itu yang kau bilang.
Sekejap begitu tenang juga membangun semangat,
yang semakin luntur dilarung tetes hujan
'Kau akan melihat aku membuka jalan-jalanmu.'
Itu yang kau bilang.
Subscribe to:
Posts (Atom)