bukan kau atau aku
yang jadi penjaga taman hidup
adalah kerabat yang tak malu bertanya
ketika mata kayu beralih membatu
mencongkelnya hingga terlepas resah
mengukirnya menjadi sejarah lampau
tak perlu merangkai tubuhmu
menjadi pagar bagi taman hati
karena pagi akan terus berganti
dan sejenak mentari tergusur pergi
biarkan saja bertumbuh dan bersemayam
saat pintu selalu terbuka seperti semestinya
meniup sejuk bagi hiruk pikuk dunia
membias mentari yang menerobos masuk
No comments:
Post a Comment